Hasil dari upaya tersebut cukup memuaskan, murid yang sebelumnya pasif mulai menunjukkan peningkatan dalam partisipasi dan keberanian untuk berbicara. Mereka lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapat dan ide mereka.
Murid yang memerlukan bimbingan juga menunjukkan peningkatan pemahaman terhadap materi yang diajarkan. Selain itu, murid yang sudah mampu merasa lebih tertantang dan termotivasi dengan tugas tambahan yang diberikan.
4. Pengalaman Berharga yang Bisa Saya Petik
Pengalaman berharga yang bisa saya petik dari menyelesaikan permasalahan ini adalah pentingnya memahami kebutuhan individu setiap murid dan pendampingan yang sesuai pada setiap proses pembelajaran sehingga dapat menarik minat dan bakat peserta didik.
Studi Kasus PPG Daljab 2024 Sebanyak 500 Kata untuk SMP
1. Permasalahan apa yang pernah saya hadapi?
Permasalahan yang sering saya temukan dalam kelas pada saat kegiatan belajar mengajar yaitu peserta didik kurang puas dengan pembelajaran yang saya lakukan. Sebab tidak semua peserta didik memahami materi yang saya sampaikan.
Hanya sebagian peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan baik dan memahami apa yang saya sampaikan sehingga mereka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sementara sebagian peserta didik terlihat sulit memahami dan tidak aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas sehingga mereka juga kesulitan mencapai tujuan pembelajaran.
2. Upaya saya untuk menyelesaikannya:
Untuk menyelesaikan permasalahan yang saya hadapi ini, saya mulai mencari di internet tentang bagaimana melakukan pembelajaran pada kelas yang terdiri dari peserta didik yang latar belakang kemampuan kognitifnya berbeda.
Akhirnya saya menemukan Pembelajaran Berdiferensiasi. Selanjutnya saya juga mempelajari pembelajaran berdiferensiasi di PMM, bagaimana membuat modul ajar berdiferensiasi, dan mencari contoh modul ajar yang berdiferensiasi.
Sebelum melakukan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, pertama-tama, saya melakukan diagnosis awal untuk mengetahui kemampuan peserta didik, profil belajar, dan kesiapan belajar peserta didik.
Setelah melakukan tes diagnostik, saya menyusun modul ajar berdasarkan hasil dari tes diagnostik tersebut. Dalam pembelajaran, saya melakukan berdiferensiasi konten, proses, dan produk. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan belajar semua peserta didik yang memiliki profil, dan kesiapan belajar yang berbeda-beda.
Dalam berdiferensiasi konten dan proses, saya mengemas materi dan menyampaikan materi tersebut dalam bentuk yang berbeda-beda seperti teks presentasi dan audio visual. Dalam diferensiasi produk, peserta didik dibebaskan untuk memilih dalam bentuk apa tugas yang akan mereka buat, bisa dalam bentuk rekaman voice note, video, atau lainnya.
Dalam pembelajaran ini, saya juga membuat materinya semenarik mungkin dengan bantuan Canva dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai. Selain itu, saya juga mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional dalam pembelajaran yang saya lakukan. Yaitu dengan melakukan mindfulness sebelum pembelajaran dimulai dan melakukan ice breaking yang bisa menghilangkan kejenuhan peserta didik saat belajar sehingga mereka bisa fokus kembali dalam belajar.
3. Hasil dari upaya saya:
Hasil dari pembelajaran yang telah saya lakukan memuaskan. Saya melihat perubahan yang signifikan pada peserta didik. Semua peserta didik terlihat lebih semangat mengikuti pembelajaran dan aktif dalam kelompok ataupun secara individu.
Mereka terlihat senang mengikuti kegiatan mindfulness dan icebreaking dan menjadi lebih semangat dalam pembelajaran. Mereka juga memahami materi dengan baik karena pembelajaran dikemas sesuai dengan profil belajar dan kesiapan belajar mereka sehingga pembelajaran dapat memenuhi kebutuhan belajar mereka.
Hal ini terlihat jelas ketika mereka mampu mengerjakan LKPD dengan baik sesuai minat dan kemampuan mereka masing-masing. Peserta didik ada yang membuat rekaman voice note, video, dan ada yang langsung perform langsung di depan kelas. Mereka mampu mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan yaitu melakukan perkenalan diri dalam bahasa inggris.
4. Pengalaman berharga yang bisa saya petik:
Dari pengalaman menyelesaikan masalah pembelajaran ini, saya bisa mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya seorang guru merancang pembelajaran yang bisa memenuhi kebutuhan belajar peserta didik yang berbeda-beda.
Pembelajaran yang berdiferensiasi adalah solusi yang tepat dalam melakukan pembelajaran dalam kelas yang terdiri dari kemampuan kognitif yang berbeda, profil belajar, dan kesiapan belajar yang berbeda.
*) Disclaimer: Contoh contoh studi kasus PPG 500 kata untuk jenjang SMP dalam artikel ini hanya sebagai referensi bagi guru yang mengikuti PPG Daljab dalam UKPPPG 2024.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)