TRIBUNNEWS.COM - Inilah kunci jawaban Ekonomi kelas 11 halaman 70 Kurikulum Merdeka.
Di sini, siswa akan dihadapkan dengan tugas Lembar Aktivitas 8 tentang menganalisis kesenjangan ekonomi.
Siswa diharuskan untuk mengerjakan soal di Lembar Aktivitas 8 ini secara berkelompok.
Namun, sebelumnya siswa dapat membaca artikel Empat Penyebab Ketimpangan di Indonesia Versi Bank Dunia terlebih dahulu.
Setelah itu, jawablah lima pertanyaan setelah membaca artikel tersebut.
Berikut kunci jawaban Ekonomi kelas 11 halaman 70 Kurikulum Merdeka:
Lembar Aktivitas 8:
Menganalisis Kesenjangan Ekonomi
Petunjuk:
1) Kerjakanlah tugas dibawah ini secara berkelompok.
2) Diskusikan jawaban dengan kelompokmu.
3) Boleh mencari informasi di buku ajar yang tersedia atau mencari di situs BPS.
4) Setelah selesai, presentasikan diskusikan hasil pekerjaan kelompokmu dengan kelompok lain.
5) Link artikel : htps://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/empat-penyebab ketimpangan-di-indonesia-versi-bank-dunia/
Empat Penyebab Ketimpangan di Indonesia Versi Bank Dunia
Baca juga: Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 Halaman 65 Kurikulum Merdeka: Menghitung Pendapatan Per Kapita
Jakarta, 08/12/2015 Kemenkeu - Di tengah upaya untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, pemerintah juga terus berusaha mengurangi ketimpangan sosial. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), misalnya, pemerintah menetapkan sasaran untuk menurunkan tingkat koeisien Gini (Gini ratio) dari 41 menjadi 36 pada tahun 2019 mendatang.
Agar berhasil mencapai sasaran tersebut, Indonesia, menurut Bank Dunia, perlu mengatasi empat penyebab utama ketimpangan. Dalam keterangan resminya pada Selasa (8/12), Bank Dunia merinci keempat penyebab utama ketimpangan tersebut.
Pertama, ketimpangan peluang, yang tercermin pada nasib anak-anak dari keluarga miskin, yang terpengaruh oleh tempat mereka dilahirkan atau pendidikan orang tua mereka. Menurut Bank Dunia, awal yang tidak adil dapat menentukan kurangnya peluang bagi mereka selanjutnya.
Kedua, ketimpangan pasar tenaga kerja, dimana pekerja dengan keterampilan tinggi menerima gaji yang lebih besar, dan tenaga kerja lainnya hampir tidak memiliki peluang untuk mengembangkan keterampilan mereka. Hal ini mengakibatkan mereka terperangkap dalam pekerjaan informal dengan produktivitas rendah dan pemasukan yang kecil.
Ketiga, konsentrasi kekayaan, di mana kaum elit memiliki aset keuangan seperti properti atau saham, yang ikut mendorong ketimpangan saat ini dan masa depan.