87 Persen Mahasiswa Salah Memilih Jurusan Kuliah, Butuh Bantuan AI Indentifikasi Kemampuan Diri
Willy Widianto/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia kini menghadapi tantangan dalam hal sumber daya manusia.
Hal yang menjadi tantangannya adalah 87 persen mahasiswa telah memilih jurusan yang salah.
Hal tersebut berdampak terhadap tidak sesuai dengan passion dan pekerjaan mereka. Sehingga mereka merasa stres dan frustasi.
Idealnya, para ahli harus membimbing semua siswa untuk menemukan kekuatan dan potensi mereka.
"Namun konsultasi untuk menemukan talenta tersebut akan memakan waktu dan uang,” ujar Founder ESQ Group, Ary Ginanjar Agustian dalam pernyataannya, Minggu (17/11/2024).
Kata Ary Ginanjar, yang sudah 24 tahun konsen dalam pengembangan sumberdaya manusia di Indonesia ini, ditemukan informasi bahwa mengenai jumlah pelajar di Indonesia tahun ajaran 2023-2024, yakni SD : 24 juta orang, SMP : 9,9 juta orang, SMA : 10,3 juta orang, dan Universitas: 9.3 juta orang,
Dan kabarnya, Indonesia memiliki sekitar 47 juta siswa, dari tingkat dasar hingga universitas.
Menurut Ary dari 47 juta siswa tersebut harus dicari bakat terpendamnya.
Salah satu cara untuk mencarinya dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan alias AI.
Karena itu ESQ (ACT Consulting International) meluncurkan AI Talent Management System dengan menggandeng Lintasarta dan Indosat Ooredoo Hutchison serta NVIDIA.
Sebuah teknologi AI yang inovatif ini memungkinkan solusi yang cepat, tepat, akurat, dan hemat biaya untuk mengidentifikasi kekuatan atau potensi diri 47 juta pelajar Indonesia.
"Ini menggabungkan kerangka manajemen talenta holistik dari ESQ dengan teknologi canggih sovereign artificial intelligence NVIDIA milik Lintasarta, menjadi yang pertama dan satu-satunya di Asia untuk menjamin keandalan dan keamanan solusi AI berbasis talenta," ujarnya.
AI Talent Management menggunakan tools Talent DNA bisa mengidentifikasi talenta berbasis data yang real time, kecocokan job fit berdasarkan talenta, dan akurasi dalam mengukur culture fit. Sehingga dengan mengetahui Talent Fit, Job Fit dan Culture Fit tersebut, ESQ berharap bisa melahirkan SDM yang 3 E (Easy, Enjoy, Excellent) dalam kehidupannya.
AI Talent Management juga bisa mengetahui penempatan talenta, dalam artian memberikan wawasan yang tepat dan personal mengenai potensi individu, memastikan bahwa talenta yang tepat ditempatkan pada peran yang sesuai.
"Sehingga tidak ada lagi mahasiswa yang salah pilih jurusan," ujarnya.