4) Apakah perubahan harga berlaku untuk semua komoditas?
5) Seberapa penting pemerintah harus mengatur harga komoditas? Jabarkan dengan bahasa kalian sendiri!
Baca juga: Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 SMA Halaman 118 119 Kurikulum Merdeka: Teori Kuantitas Uang Fisher
Pembahasan Jawaban
1) Sesuai dengan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa harga beras terus mengalami perubahan setiap tahunnya.
Dalam kurun waktu 10 tahun, yakni 2010 hingga 2020, harga beras naik.
2) Harga komoditas mengalami perubahan setiap tahunnya karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti ekonomi, sosial, politik, dan lingkungan yang saling terkait.
3) Perubahan harga komoditas dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:
a. Penawaran dan Permintaan (Supply and Demand)
- Permintaan Tinggi: Jika permintaan terhadap suatu komoditas meningkat, sementara pasokan tetap, harga komoditas tersebut cenderung naik. Misalnya, ketika ekonomi global tumbuh, permintaan terhadap bahan bakar atau logam dasar seperti tembaga meningkat, menyebabkan harga naik.
- Penawaran Terbatas: Jika pasokan komoditas terbatas (misalnya karena bencana alam, kegagalan panen, atau krisis produksi), harga komoditas tersebut akan naik.
b. Kondisi Ekonomi Global
- Pertumbuhan Ekonomi: Ketika ekonomi global berkembang, permintaan terhadap komoditas, terutama energi dan bahan mentah, meningkat, yang dapat menyebabkan harga naik.
- Resesi Ekonomi: Sebaliknya, resesi atau perlambatan ekonomi dapat mengurangi permintaan dan menyebabkan penurunan harga komoditas.
- Inflasi: Inflasi dapat menyebabkan harga komoditas naik karena biaya produksi meningkat, atau karena mata uang yang lebih lemah membuat komoditas lebih mahal.
c. Kebijakan Pemerintah dan Regulasi
- Kebijakan Perdagangan: Tarif dan kuota impor/ekspor dapat mempengaruhi harga. Misalnya, tarif impor yang tinggi pada komoditas tertentu bisa menaikkan harga di pasar domestik.
- Subsidi dan Insentif: Subsidi pemerintah kepada produsen atau konsumen dapat memengaruhi harga. Misalnya, subsidi bahan bakar dapat menjaga harga tetap rendah.
- Peraturan Lingkungan: Kebijakan yang membatasi atau mengatur produksi komoditas (seperti emisi karbon atau pengelolaan hutan) dapat memengaruhi pasokan dan harga.
d. Fluktuasi Mata Uang
- Nilai Tukar Dolar AS: Banyak komoditas diperdagangkan dalam dolar AS, sehingga fluktuasi nilai tukar dolar dapat mempengaruhi harga. Jika dolar menguat, harga komoditas dalam mata uang lain menjadi lebih mahal, yang dapat menurunkan permintaan dan menurunkan harga.
- Inflasi dan Deflasi Mata Uang: Inflasi yang tinggi atau depresiasi mata uang lokal dapat menyebabkan harga komoditas domestik lebih tinggi.
e. Geopolitik dan Konflik
- Ketegangan Politik: Ketegangan atau konflik di negara penghasil komoditas utama dapat menyebabkan gangguan dalam pasokan. Misalnya, ketegangan di Timur Tengah dapat mempengaruhi pasokan minyak dunia, menyebabkan harga minyak naik.
- Sanksi Internasional: Sanksi terhadap negara penghasil komoditas tertentu (misalnya minyak atau gas) dapat mengurangi pasokan global dan memicu lonjakan harga.
f. Cuaca dan Faktor Alam
- Bencana Alam: Cuaca ekstrem, seperti kekeringan, badai, atau banjir, dapat merusak infrastruktur produksi atau hasil pertanian, yang mengarah pada penurunan pasokan dan peningkatan harga.
- Perubahan Iklim: Perubahan iklim dapat mempengaruhi pola cuaca, yang berpotensi mengurangi hasil pertanian atau meningkatkan biaya produksi komoditas.
g. Teknologi dan Inovasi
- Kemajuan Teknologi: Inovasi dalam teknologi produksi atau ekstraksi komoditas (misalnya teknologi pengeboran minyak yang lebih efisien) dapat menurunkan biaya dan meningkatkan pasokan, yang dapat menurunkan harga.
- Teknologi Pengganti: Penemuan atau penerapan teknologi baru yang menggantikan komoditas tertentu (misalnya energi terbarukan menggantikan minyak) dapat menurunkan permintaan terhadap komoditas tersebut.
h. Spekulasi Pasar
- Perdagangan Berjangka (Futures Trading): Aktivitas spekulatif di pasar berjangka dapat menyebabkan volatilitas harga. Investor yang membeli atau menjual kontrak berjangka berdasarkan prediksi mereka terhadap kondisi pasar di masa depan dapat memicu fluktuasi harga jangka pendek.
- Investor dan Hedging: Perubahan besar dalam posisi investasi, seperti pengalihan dana dari satu komoditas ke komoditas lain, dapat menyebabkan lonjakan atau penurunan harga.