Mpu Sindok, yang merupakan menantu Dyah Wawa, kemudian menggantikannya sebagai raja.
Namun, ia tidak dapat mengatasi pemberontakan Rakai Kayuwangi, yang terus memperluas wilayahnya.
Mpu Sindok juga menghadapi ancaman dari kerajaan-kerajaan lain di Jawa Tengah, seperti Kerajaan Galuh dan Kerajaan Kalingga.
Oleh karena itu, ia memutuskan untuk memindahkan pusat kerajaannya ke Jawa Timur, yang lebih tenang dan terhindar dari konflik.
Ketiga, karena ancaman dari kerajaan lain di luar Pulau Jawa, yaitu Kerajaan Sriwijaya.
Pada masa pemerintahan Balaputradewa (850-900 M), Kerajaan Sriwijaya mencoba untuk menaklukkan Kerajaan Mataram Kuno, yang saat itu dipimpin oleh Rakai Pikatan (840-856 M) dan Pramodhawardhani (856-890 M).
Namun, upaya ini gagal, karena Kerajaan Mataram Kuno berhasil mempertahankan wilayahnya dengan bantuan Kerajaan Syailendra.
Namun, setelah kematian Pramodhawardhani, Kerajaan Sriwijaya kembali mengincar Kerajaan Mataram Kuno, yang saat itu mengalami kemunduran.
Kerajaan Sriwijaya berhasil menguasai sebagian wilayah kerajaan, termasuk daerah pantai utara Jawa, yang merupakan jalur perdagangan penting.
Hal ini membuat Kerajaan Mataram Kuno kehilangan sumber pendapatan dan kekuasaannya melemah.
Mpu Sindok, yang menyadari ancaman dari Kerajaan Sriwijaya, memilih untuk menghindari konfrontasi langsung dan mencari tempat yang lebih strategis di Jawa Timur.
*) Disclaimer:
- Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)