Tasikmalaya, 20 Mei 2019 - Pertamina Marketing Operation Region III, memastikan kesiapan dan keandalan Sarfas BBM dan LPG khususnya di wilayah Priangan Timur.
Salah satunya melalui kegiatan kunjungan General Manager Marketing Operation Region III Tengku Fernanda, dalam memantau secara langsung operasi di Terminal BBM Tasikmalaya, Senin (20/5).
TBBM Tasikmalaya, merupakan terminal BBM penyangga bagi TBBM Bandung Group dan mendistribusikan BBM untuk wilayah Priangan Timur, Garut, Ciamis, Banjar, Pangandaran, sebagian Majalengka, Kuningan, serta sebagain Jawa Tengah.
Menurut Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami, pasokan BBM akan dioptimalkan seiring dengan lonjakan arus kendaraan di sekitar Tasikmalaya.
Seperti diketahui, Tasikmalaya tidak hanya menjadi jalur mudik ke Jawa Tengah yang menggunakan jalur alternatif lintas selatan melalui Cipatujah, atau Garut Rancabuaya. Tetapi juga menjadi tujuan wisata pada musim libur Ramadhan dan Idul Fitri.
"Menghadapi potensi meningkatnya kebutuhan, di sekitar Tasikmalaya akan disiapkan 2 Rumah Siaga Pertamina di Pamoyanan dan Imbanegara. Serta, 4 titik SPBU Kantong dan 4 titik Kios atau Motor Kemasan, juga 3 SPBU Kantong di jalur wisata," ujarnya
Sementara itu untuk memastikan keandalan pasokan LPG, Pertamina telah menyiapkan sebanyak 99 Agen Siaga dan 906 pangkalan LPG siaga di Priangan Timur, dimana 590 Pangkalan LPG Siaga berada di Kabupaten dan Kota Tasik.
Selain itu, juga dioperasikan 8 Agen LPG Non PSO (Public Service Obligation/Subsidi) serta 24 outlet penjual LPG Non PSO di wilayah Priangan Timur.
“Kami memprediksi selama bulan puasa hingga lebaran nanti, konsumsi LPG akan naik seiring dengan meningkatnya aktivitas memasak masyarakat. Kami telah menyiapkan pangkalan siaga yang tetap beroperasi agar masyarakat mudah mendapatkan LPG, sebagai upaya kami menjaga pelayanan kepada masyarakat di bulan suci ini,” ujarnya.
Apabila diperlukan, Dewi menambahkan, pihaknya telah menyiagakan pula pasokan LPG fakultatif, yakni pasokan tambahan yang sewaktu-waktu dilakukan sesuai kebutuhan.
“Kami menghimbau masyarakat yang tergolong mampu menggunakan Bright Gas 5,5 kg, Bright Gas 12 kg, dan Elpiji 12 kg yang tersedia di beberapa outlet dan SPBU sehingga penggunaaan LPG 3 kg benar-benar tepat sasaran untuk masyarakat tidak mampu,” jelas Dewi.
Masyarakat dapat memperoleh LPG non subsidi seperti Bright Gas dan Elpiji 12 kg di outlet seperti minimarket modern, di sejumlah SPBU, dan layanan pesan antar melalui Call Center Pertamina 135.
Masyarakat diharapkan selalu cermat dalam memperhatikan keamanan dalam menggunakan produk LPG saat memasak untuk sahur dan berbuka puasa.
“Safety selalu jadi prioritas kami. Maka kami himbau ketika bangun tidur menyiapkan sahur, pastikan tidak ada bau khas LPG. Jika tercium bau gas LPG, jangan langsung menyalakan api. Buka dulu pintu atau jendela agar bau khas LPG tidak terkumpul di ruangan. Pastikan kondisi dapur memiliki ventilasi yang cukup, dan selalu periksa aksesoris LPG seperti regulator dan selang terawat dengan baik serta berstandar SNI,” jelas Dewi.