TRIBUNNEWS.COM - SD Inabatul Quran di Kelurahan Jaya Mukti, Kecamatan Dumai Timur yang baru berusia 2 tahun mendapatkan bantuan Corporate Social responsibility (CSR) dari Pertamina. Bantuan berupa rehabilitasi aula serba guna tersebut diserahterimakan pada Jumat (14/2) kepada Yayasan Inabatul Quran sebagai pendiri dan pengelola sekolah.
Pejabat Sementara (Pjs) Unit Manager Communication, Relations, & CSR RU II, Brasto Galih Nugroho mengungkapkan pihaknya terus menjalankan sejumlah program CSR kepada masyarakat di sekitar sebagai wujud kepedulian.
“Ini merupakan salah satu bentuk kehadiran kami di tengah masyarakat Dumai, di samping menjalankan tugas dan tanggung jawab untuk memproduksi bahan bakar,” kata Brasto.
Ia menjelaskan sebagai salah satu unit operasi dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina RU II Dumai diamanatkan tugas besar untuk memasok 18% kebutuhan energi negeri yang utamanya didistribusikan di wilayah Sumatera Bagian Utara.
“Untuk menjalankan tugas tersebut, kami terus berupaya menjaga kehandalan operasional kilang kami agar berjalan normal. Hal itu membutuhkan dukungan serta doa dari masyarakat, termasuk anak-anak di SD Inabatul Quran,” ungkap Brasto.
Menurutnya program CSR yang Ia jalankan sejalan dengan tujuan pembangunan yaitu membangun generasi masa depan yang cerdas dan bahkan berbudi pekerti atau akhlak yang baik.
“Semoga kelak lulusan dari SD ini bisa menjadi seseorang yang tidak hanya sukses, tapi juga hafal Al Quran,” tutur Brasto.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Afrizal selaku Ketua Yayasan Inabatul Quran, bahwa sekolahnya tidak hanya membawakan kurikulum pendidikan wajib seperti sekolah dasar lainnya, namun juga wawasan agama Islam sejak dini.
“Meskipun baru berusia 2 tahun, tapi antusiasme dari wali murid yang mendaftarkan anaknya di sekolah ini cukup tinggi,” diakui Afrizal.
Dirinya menerangkan dana bantuan yang diterima digunakan untuk merehabilitasi bangunan serba guna yang dimanfaatkan sebagai tempat belajar dan pertemuan orang tua murid.
“Sebelumnya aula ini tidak memiliki atap dan beralaskan tanah, tapi berkat bantuan dari Pertamina sudah terbangun aula yang cantik dan nyaman dengan atap dan keramik sehingga kita semua bisa berkumpul di tempat ini,” tambahnya.
Tidak hanya itu, bantuan tersebut juga dimanfaatkan untuk penambahan sarana prasarana kelas yang selama ini belum tersedia.
“Semula ruang belajar kami tidak memiliki AC sehingga para murid sering merasa kegerahan. Namun sekarang mereka menjadi lebih nyaman untuk belajar,” imbuh Ketua Yayasan Inabatul Quran.