TRIBUNNEWS.COM - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan, yang berperan sebagai kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di sektor hulu migas dan beroperasi di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau, mencatat lifting minyak sebesar 58 juta barel sepanjang tahun 2024. Seluruh hasil produksi tersebut kemudian disalurkan ke kilang domestik milik Pertamina.
Sejak alih kelola WK Rokan, diketahui PHR membukukan angka 1.539 tajak sumur baru guna mendukung ketahanan energi nasional, di akhir tahun ini PHR menghasilkan produksi di atas 160.000 barel minyak per hari.
Kontribusi utama produksi berasal dari pemboran sumur baru dan pelaksanaan pekerjaan workover dan well intervention. PHR melakukan berbagai upaya dalam menjaga produksi dengan berbagai inovasi dan teknologi guna meningkatkan produksi sumur-sumur minyak di WK Rokan.
General Manager Zona Rokan, Andre Wijanarko, mengapresiasi seluruh jajaran pekerja yang bekerja keras selama tahun 2024 sampai dengan proses lifting akhir tahun.
“Kami terus berupaya meningkatkan produksi dengan menerapkan praktik-praktik dan kinerja terbaik serta menggunakan teknologi terkini dalam operasi,” ungkapnya.
Baca juga: Pengamat Nilai PHR Konsisten Terapkan Good Corporate Governance
Selama tahun 2024, PHR juga sukses melakukan fracturing di sumur konvensional dan Multi Stage Fracturing di sumur horizontal, melaksanakan pemboran eksplorasi sumur Migas Non Konvensional (MNK) Gulamo DET-1 dan Kelok DET-1 yang membuktikan potensi minyak, serta teknologi-teknologi yang sebelumnya sudah diandalkan seperti steamflood dan waterflood.
Sebagaimana disampaikan oleh pemerintahan Presiden Prabowo, Indonesia diharapkan dapat melaksanakanswasembada energi. Oleh karena itu, PHR sebagai tulang punggung hulu migas akan tetap berproduksi secara maksimal dan menjadi kontributor utama kebutuhan energi nasional.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa optimalisasi pengelolaan Blok Rokan, yang merupakan salah satu blok migas terbesar di Indonesia, menjadi langkah strategis Pertamina dalam meningkatkan produksi migas nasional. Melalui penerapan inovasi dan teknologi, PHR berhasil mempertahankan produksi di Blok Rokan sekaligus menjadikannya salah satu produsen minyak terbesar di Indonesia.
"Pengelolaan blok ini mencerminkan semangat Pertamina untuk mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional," ujarnya. (*)
Baca juga: Ekonom Senior: Upaya PHR Perbaiki 7.365 Kilometer Jalan Akan Dorong Pertumbuhan Ekonomi