TRIBUNNEWS.COM – Ajang temu bisnis para pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) bersama potential buyer dari industri perhotelan di Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya tuntas.
Kegiatan yang digelar sejak Kamis (27/1/2022) hingga Jumat (28/1/2022) tersebut telah berhasil menelurkan sejumlah kesepakatan bisnis antar kedua belah pihak. Dari puluhan UMK yang terlibat, 6 (enam) di antaranya merupakan binaan PT Pertamina (Persero) yang berhasil menjalin transaksi dengan belasan pelaku usaha perhotelan di sekitar kawasan DPSP Mandalika Lombok.
Di antaranya Sayuk Wibawati, mitra binaan Pertamina pemilik usaha CV Safir Indo Raya berhasil membuat total 5 hotel dan resort besar kepincut pada produknya.
“Rata-rata hotel memang punya komplimen berupa minuman seperti kopi dan teh serta ada kukis. Tapi produk kukis yang disuguhkan biasanya tidak pakai bungkus. Jadi mereka suka lihat packaging produk saya yang menarik,” ujarnya.
Selain alasan kemasan, para perwakilan industri hotel tersebut juga telah merasakan langsung cita rasa produknya. Alhasil, semua memberikan komentar positif dan langsung menyetujui penawaran yang diberikan Sayuk.
“Langsung deal karena mereka bilang rasa kukis saya unik dan berbeda dengan kukis pada umumnya,” imbuh dia.
Selain Sayuk, juga ada Hardi pemilik usaha Berkah Hijrah Konveksi. Menurutnya, temu bisnis dengan usaha perhotelan ini cukup sejalan dengan target pasar usahanya. Di mana hotel biasanya banyak membutuhkan perlengkapan yang berhubungan dengan kain dan konveksi sebagai ciri khas penginapan tersebut.
“Ada 1 hotel yang sudah deal untuk membuat sebanyak 60 setel baju karyawan hotel, selain itu mereka juga berencana memesan souvenir yang juga sudah kami sanggupi. Ada 1 hotel lagi yang sedang tahap nego harga untuk pemesanan sarung bantal dan guling,” katanya.
Selanjutnya ada usaha Lombok Mulia Craft milik Mulyadi. Usaha yang bergerak dibidang kerajinan rotan khas Lombok ini mendapatkan kesepakatan dengan 2 hotel untuk kebutuhan breakfast dan perlengkapan toiletries. “Produk yang disepakati dengan pihak hotel adalah peralatan seperti piring, sendok, juga ada tempat sabun yang seluruhnya terbuat dari kerajinan rotan ketak khas Lombok,” tuturnya.
Serupa dengan Mulyadi, Ana Hardiana juga mendapatkan kesepakatan dengan 3 (tiga) hotel besar untuk kerajinan berbahan rotan. Dalam kesempatan temu bisnis tersebut, Ana langsung mendapatkan pesanan sebanyak masing-masing 50 buah tempat sampah, ring serbet, guci, dan floating breakfast berbahan rotan.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman mengatakan, dari 6 UMK binaan Pertamina yang mengikuti kegiatan temu bisnis tersebut, 4 di antaranya berhasil mendapatkan kesepakatan langsung di tempat. Sementara 2 sisanya sedang dalam tahap negosiasi dan pengiriman katalog kepada sejumlah pihak hotel yang tertarik dengan produknya.
“Jika ditotal, sebanyak 4 UMK binaan Pertamina ini berhasil menggaet sebanyak 12 Hotel dan Resort besar di NTB untuk menggunakan produknya. Semua ini merupakan salah satu bentuk dukungan bagi UMK lokal untuk kesuksesan gelaran MotoGP Mandalika 2022 yang segera berlangsung,” ujarnya.
Menurut Fajriyah, melalui Program PUMK dan semangat Energizing Your Future, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. Serta berupaya terus mendorong setiap mitra binaan menjadi UMK naik kelas dan Go Global.
Pertamina yang kini berusia genap 64 tahun, juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL), demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat. (*)