”Dia bisa membangun tim, serangan dan menekan lawan," tegas Tite.
Setelah laga melawan Kroasia itu, Brasil punya satu laga uji coba lagi sebelum tampil di ’medan perang’ sesungguhnya di Rusia.
Austria menjadi lawan terakhir mereka dalam laga uji coba sebelum terjun di Piala Dunia 2018.
Laga di Stadion Ernst-Happel-Stadion, Wina, Minggu (10/6/2018) ini menjadi kesempatan terakhir bagi Tite mematangkan strategi timnya, termasuk menguji kebugaran Neymar.
Baca: Hadapi Piala Dunia 2018, Ini Ambisi Pemain Timnas Kolombia James Rodriguez
Karena itulah kemungkinan ia bakal menurunkan para pemain intinya.
Tite sangat berharap strategi yang diinginkannya bisa dimainkan skuatnya.
Kehadiran Neymar sendiri akan menambah daya gedor lini depan Selecao—julukan Brasil.
Bersama Gabriel Jesus dan Philippe Coutinho, dia bisa menjadi ancaman serius bagi lini pertahanan tim manapun.
Jika Neymar adalah bintang Brasil dengan sinar paling terang, Philippe Coutinho adalah kreator serangan utama yang paling diandalkan Tite.
Visi istimewa yang dimiliki pemain Barcelona itu membuat Brasil tak lagi hanya bertumpu pada Neymar untuk memulai serangan.
Sementara Gabriel Jesus adalah andalan lain dalam menjebol gawang lawan.
Dalam setahun terakhir, Gabriel Jesus berhasil mencuri perhatian dengan melesakkan empat gol ke gawang lawan.
Kenyataan bahwa striker Manchester City itu selalu mencetak satu gol per 70 menit menambah keyakinan Tite bahwa Neymar bukan lagi satu-satunya andalan di lini depan Selecao.
Austria sendiri mungkin bukan lawan sepadan bagi Brasil.