"Aku minta ke sini karena mau nonton bola. Seru sekali karena bisa melihat pemain-pemainya secara langsung di lapangan," kata Mirza yang mengidolakan Kylian Mbappe, penyerang Timnas Prancis.
Menonton pertandingan sepak bola di luar negeri bukan hal baru bagi Zulfan Lindan.
Dia pernah menonton pertandingan-pertandingan liga Spanyol dan Liga Champions Eropa.
Namun demikian, baru kali ini Zulfan Lindan mendapatkan kesempatan menonton langsung pertandingan Piala Dunia.
Piala Dunia 2018 membuat Zulfan Lindan bercermin pada masyarakat di Indonesia.
Zulfan Lindan memuji bagaimana masyarakat Rusia menjaga ketertiban sehingga membuat Piala Dunia 2018 terasa nyaman dan aman, terutama bagi pencinta sepak bola dari seluruh dunia, yang datang.
"Mentalitas itu yang paling mahal. Dari kajian mentalitas, kita memang masih tertinggal jauh dari Rusia," ujar Zulfan Lindan.
Mentalitas ini yang menjadi tantangan bagi Indonesia jika ingin menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Menurut Zulfan Lindan, menyiapkan infrastruktur untuk menunjang Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia adalah hal yang mudah.
Namun demikian, hal yang membuat Indonesia belum siap menjadi tuan rumah Piala Dunia adalah mentalitas masyarakatnya.
Baca: Usai Gelaran Piala Dunia, Stadion Nizhny Novgorod Cari Tim Sepak Bola
"Sebentar lagi Indonesia akan jadi tuan rumah Asian Games. Kalau kita tidak menjaga secara baik, citra Indonesia akan rusak," kata kakek dari 10 cucu itu.
Zulfan Lindan mengajak masyarakat Indonesia untuk belajar dari bagaimana masyarakat Rusia mendukung pelaksanaan Piala Dunia 2018.
Zulfan Lindan merasa masyarakat Rusia berusaha untuk tidak mengganggu para pencinta sepak bola dari berbagai negara yang datang.
"Pendidikan mental harus dilakukan jangka panjang dan terus-menerus. Itu yang berat untuk kita," pungkas Zulfan Lindan. (*)