Dengan Hazard dan Lukaku yang sering absen, Kevin De Bruyne semakin memantapkan dirinya sebagai pemimpin di lapangan. Dia adalah pria yang mendikte segalanya.
Belgia akan sangat mengandalkan kecemerlangannya.
Di Euro 2020, De Bruyne mengalami cedera pergelangan kaki dalam kemenangan babak 16 besar melawan Portugal tetapi masih bermain – dengan suntikan – di perempat final.
Itu menunjukkan komitmennya kepada tim nasional.
Dalam 10 pertandingan kompetitif terakhir, ia telah terlibat dalam delapan dari 18 gol saat bermain sebagai No 10, tetapi beberapa kemampuan terbaiknya datang sebagai gelandang box-to-box.
Tentunya, De Bruyne tak bisa hanya sendirian. Generasi pemain Belgia berikutnya, termasuk "poster boy", Charles De Ketelaere yang bergabung dengan AC Milan di Italia, diharapkan telah cukup terintegrasi untuk memberikan kontribusi lebih kepada tim.
Belgia akan menghadapi persaingan ketat di grup F. Mereka akan menghadapi Kanada yang akan sangat bergairah lantaran bisa kembali ke Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1986.
Ada juga tim yang disebut-sebut sebagai pembangkit tenaga listrik, Maroko lantaran seakan tak pernah kenal lelah berlari, serta kandidat juara grup, Kroasia sebagai runner-up di Piala Dunia terakhir.
Ini akan jadi momen sangat menantang bagi de Bruyne dkk, untuk membuktikan bahwa mereka memang layak disebut generasi emas.
Dan bukannya sekadar generasi perunggu. (Tribunnews/den)
Direct Points
- Qatar jadi pentas terakhir generasi Emas Belgia
- Kondisi Lukaku, dan Hazard masih tanda-tanya
- Belgia akan sangat mengandalkan Kevin de Bruyne
H-5 Piala Dunia 2022 Qatar
Akhir Era Emas
Belgia
Peringkat FIFA: No. 2
Peringkat Regional: 1 (UEFA)
Juara Dunia: — (0)
Tampil di Piala Dunia (terakhir): 13 (Russia 2018)
Jalan ke Qatar: juara Grup E UEFA: 6M-0K-2S
Pelatih: Roberto Martinez (Spanyol) sejak Agustus 2016
Finis terbaik Piala Dunia: 3 (2018)
Jadwal Pertandingan
Kamis, 24 November 2022
02:00 WIB: Belgia vs Kanada