News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2022

Keunggulan Timnas Ekuador di Piala Dunia 2022: Wujud Nyata Revolusi Mental Gustavo Alfaro

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Timnas Ekuador asal Argentina, Gustavo Alfaro saat memimpin sesi latihan di Essaimer SC di Doha pada 17 November 2022 jelang Piala Dunia 2022. Kekuatan Timnas Ekuador makin mencuat setelah revolusi besar yang dilakukan pelatih Gustavo Alfaro.

TRIBUNNEWS.COM - Timnas Ekuador akan menghadapi Qatar di laga perdana Piala Dunia 2022.

Bagi sebagian kalangan, pertandingan antara Qatar vs Ekuador kurang memiliki daya tarik pada Piala Dunia 2022 kali ini.

Namun, anggapan tersebut barangkali akan berubah ketika melihat apa yang akan ditawarkan Ekuador di Piala Dunia 2022.

Para pemain Ekuador mengikuti sesi latihan di Doha pada 16 November 2022 menjelang turnamen sepak bola Piala Dunia Qatar 2022. Kekuatan Timnas Ekuador makin mencuat setelah revolusi besar yang dilakukan pelatih Gustavo Alfaro. (AFP/RAUL ARBOLEDA)

Baca juga: 3 Fakta soal Qatar, Negara Kecil di Tanah Arab Pertama yang Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022

Tim berjuluk La Tricolor itu memiliki potensi besar sebagai pendobrak eksistensi negara-negara besar di Piala Dunia.

Hal itu tak lepas dari upaya keras yang dilakukan sang pelatih, Gustavo Alfaro.

Ia benar-benar merombak skuad Ekuador yang berisikan banyak pemain senior.

Gustavo memberikan kepercayaan lebih kepada para pemain muda yang mulai naik daun.

Keputusan itu diambil tak semata-mata hanya dari kualitas para pemain muda yang lebih mumpuni.

Sang pelatih juga melihat beberapa pemain senior tak lagi memiliki semangat membela Timnas Ekuador.

Singkatnya, Gustavo menggelorakan sebuah revolusi besar-besaran di kubu La Tricolor.

"Kami harus membangun ulang tim dari awal. Generasi sebelumnya yang mencoba lolos ke Rusia 2018 harus berakhir," ungkap Gustavo Alfaro dikutip dari laman World Soccer.

"Saya harus membangun tim selanjutnya dengan cepat. "

"Namun, saya juga harus menemukan personel yang memiliki kebanggaan membela negaranya," sambungnya.

Revolusi tak hanya menyasar pada para pemain muda.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini