TRIBUNNEWS.COM - Salah satu sorotan menarik yang menghiasi penyelenggaraan Piala Dunia 2022 Qatar soal lamanya durasi injury time atau waktu tambahan.
Durasi injury time di Piala Dunia 2022 memang terasa lebih lama dibandingkan dengan kompetisi-kompetisi sepak bola sebelumnya.
Untung dan buntung barangkali menjadi dua sisi dari penerapan aturan baru soal durasi injury time di Piala Dunia edisi kali ini.
Sebagai contoh, hal itu bisa dilihat ketika Inggris membantai Iran pada laga perdana Grup B Piala Dunia 2022, pekan lalu.
Baca juga: Alasan Injury Time Laga Piala Dunia 2022 Qatar Sangat Lama
Wasit secara tak terduga memberikan masa tambahan waktu selama 14 menit (babak pertama) serta 10 menit (babak kedua).
Tambahan waktu yang lama juga menghiasi beberapa laga lainnya seperti duel Wales vs Iran yang baru berakhir pada menit ke-112.
Jika mengacu pada aturan terbaru, tambahan waktu dalam setiap pertandingan berbeda tergantung dari jalannya laga tersebut.
Pierluigi Collina yang menjadi aktor utama di balik aturan tersebut pun menerapkan aturan menarik dalam hal injury time di Piala Dunia 2022.
Dalam penjelasannya, jika ada bola berhenti baik karena ada insiden tertentu maka jam kiri yang berada di tangan wasit akan dihentikan.
Selisih waktu antara jam kiri dengan jam kanan tersebut yang nantinya dijadikan sebagai durasi tambahan waktu baik pada babak pertama maupun kedua.
Alhasil semakin lama laga terhenti karena sesuatu hal entah itu perawatan medis, wasting time atau lainnya, maka durasi tambahan waktu makin lama, maupun sebaliknya.
Lamanya durasi tambahan waktu itu tampaknya bisa menjadi keuntungan ataupun kerugian bagi tiap peserta di Piala Dunia 2022.
Sebagaimana misal keuntungan yang dirasakan Iran ketika mencetak dua telat dramatis membungkam Wales pada matchday kedua Grup B Piala Dunia 2022.
Dikala Iran berjuang meraih kemenangan, wasit memberikan tambahan waktu cukup lama pada laga tersebut.