oleh: Willy Kumurur, penikmat bola
TRIBUNNEWS.COM - Dua pasukan yang siap bertempur, berbaris di terowongan sebelum menuju ke lapangan di Stadion 974 di Doha – Qatar. Mereka adalah tim Portugal dan Ghana.
Bintang Portugal, Cristiano Ronaldo, berjabat tangan dengan seorang anak kecil.
Bocah itu, Ulul Albab El Ibrahim, adalah anak dari Indonesia.
Mereka keluar, kemudian Ronaldo dan kawan-kawan berdiri untuk lagu kebangsaan.
Tatkala nama-nama pemain diumumkan, penonton diam tertib. Namun ketika nama Ronaldo diumumkan, para penonton bersorak gembira.
Setelah dua tim berbaris rapi, berkumandang lagu kebangsaan Portugal, A Portuguesa, berirama mars, gubahan Alfredo Keil yang liriknya ditulis oleh Henrique Lopes de Mendonça.
Di ujung stanza pertama yang syairnya: oh tanah air, rasakan suaranya/ dari kakek-nenekmu yang mengerikan/ yang akan membimbingmu menuju kemenangan; mata Ronaldo, kapten tim Portugal, mulai berkaca-kaca. Ketika sampai pada refrain: di atas tanah, di atas laut/ bertarung untuk tanah air/ melawan meriam, berbaris, berbaris; ia menitikkan air mata haru.
Baca juga: Portugal vs Uruguay: Ronaldo Incar Balas Dendam, Live on SCTV, Moji, Selasa (29/11) Pukul 02.00 WIB
Seorang fans berkomentar, "Ronaldo menangis saat menyanyikan lagu kebangsaan Portugal, karena ini mungkin tarian terakhirnya di Piala Dunia. Sungguh mengharukan."
Pada jeda musim panas, agennya, Jorge Mendez, berusaha mencarikan klub baru buat Ronaldo karena MU tidak masuk Liga Champions Eropa padahal CR7 ingin bermain di Liga Champions Eropa.
Klub-klub yang bermain di Liga Champions (Chelsea, Barcelona, Bayern Munchen, Real Madrid, PSG, Juventus, Atletico Madrid, AC Milan, dan Inter Milan) menolak tawaran Mendez.
Selama berbulan-bulan, CR7 di-bully oleh netizen, apalagi performanya yang tidak secemerlang tahun-tahun sebelumnya.
Di Manchester United (MU), ia lebih sering dibangku-cadangkan oleh pelatih Eric ten Hag. Terlebih lagi, situasi Ronaldo saat itu sedang tidak baik-baik saja paska-wawancara kontroversialnya dengan Piers Morgan menjelang Piala Dunia di Qatar.
Jordan Peterson, psikolog Kanada, yang beberapa kali bertemu Ronaldo mengatakan bahwa peraih 5 kali Ballon d’Or itu mengalami beberapa masalah dalam hidupnya, dan yang paling mencabik-cabik hatinya adalah kematian salah seorang bayi kembarnya pada bulan April 2022 yang lalu. Ayah manakah yang tak akan merasakan kepedihan mengalami peristiwa duka ini?