TRIBUNNEWS.COM - Pakar kesehatan teleh memberikan peringatan atas ancaman penyebaran Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV) atau dalam hal ini disebut flu unta.
Tak hanya flu unta, tujuh penyakit lainnya agar diwaspadai para penggemar sepak bola di Piala Dunia 2022 Qatar.
Menurut para ahli yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kompetisi yang diikuti 32 tim itu disinyalir tak terhindarkan menimbulkan potensi risiko penyakit menular.
Peringatan itu datang dari tiga akademisi yang menerbitkan makalah berjudul 'Risiko infeksi yang terkait dengan piala dunia FIFA 2022 di Qatar' dalam jurnal 'in the ‘New Microbes and New Infections'.
“Piala Dunia FIFA tidak dapat dihindari menimbulkan potensi risiko penyakit menular ke negara tuan rumah (Qatar) dan juga ke negara tetangga dan negara lain karena risiko impor dan ekspor selanjutnya dan juga akuisisi lokal penyakit menular,” kata para ahli dikutip dari The Federal.
Dirpediksi juga, penyakit saluran pernapasan lainnya adalah MERS-CoV yang telah menyebabkan banyak wabah rumah sakit di Arab Saudi dan telah menyebabkan sejumlah kasus di Qatar dan polanya sporadis.
Menurut makalah tersebut, data epidemiologi dari Qatar menunjukkan terjadinya 28 kasus MERS (kejadian 1,7 per 1.000.000 penduduk) dan sebagian besar kasus memiliki riwayat kontak dengan unta.
Baca juga: Aksi Tutup Mulut Suporter Qatar & Bawa Sketsa Foto Ozil saat Spanyol vs Jerman di Piala Dunia 2022
“Oleh karena itu, orang dengan risiko lebih besar terkena penyakit parah disarankan untuk menghindari kontak dengan unta dromedaris, minum susu unta mentah atau air seni unta, atau makan daging yang belum dimasak dengan benar.”
Pakar kesehatan telah memperingatkan suporter Piala Dunia FIFA terkait delapan penyakit termasuk COVID-19, Cacar Monyet, MERS, penyakit yang ditularkan melalui vektor (leishmaniasis kulit, malaria, demam berdarah, rabies), Campak, Hepatitis A, Hepatitis B, dan diare pelancong.
Apa itu MERS?
Menurut WHO, coronavirus sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS-CoV) adalah virus yang ditransfer ke manusia dari unta dromedaris yang terinfeksi.
Ini adalah virus zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia, dan dapat ditularkan melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
MERS-CoV telah diidentifikasi pada dromedari di beberapa negara di Timur Tengah, Afrika dan Asia Selatan.
Secara total, 27 negara telah melaporkan kasus sejak 2012, menyebabkan 858 kematian yang diketahui karena infeksi dan komplikasi terkait.