News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2022

Ilkay Guendogan Cerita Soal Aksi Tutup Mulut Timnas Jerman di Piala Dunia, Rudiger Terpaksa Ikut

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Protes timnas Jerman ke FIFA lewat gestur tutup mulut sebelum laga Piala Dunia 2022 melawan timnas Jepang di Stadion Khalifa Internasional, Rabu (23/11/2022).

Melansir dari Sport1, Ilkay Guendogan mengatakan bahwa ada beberapa pemain yang kecewa pada sikap FIFA melarang penggunaan ban kapten one love.

Pemain Manchester City itu juga mengaku bahwa awalnya ia tak terlalu peduli dengan hal tersebut.

Akan tetapi, seluruh tim tetap ingin melancarkan protes kepada FIFA.

Oleh sebab itu, ia mau tak mau ikut membahas terkait aksi apa yang ingin mereka tampilkan sebagai bentuk protes.

Baca juga: Skenario Lolos atau Gugurnya Timnas Jerman dari Piala Dunia 2022, Spanyol Bisa Jadi Penyelamat

Penyerang Jerman Thomas Mueller (Kiri) menjabat tangan kiper Jerman Manuel Neuer setelah pertandingan sepak bola Grup E Piala Dunia Qatar 2022 antara Spanyol dan Jerman di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha pada 27 November 2022. (Photo by Odd ANDERSEN / AFP) (AFP/ODD ANDERSEN)

"Ketika ban kapten dilarang sebelum pertandingan, beberapa pemain kecewa serta frustrasi dan mereka ingin menunjukkan sesuatu," ucap Ilkay Guendogan, dikutip SuperBall.id dari laman Sport1.

"Kami membahasnya sebagai sebuah tim dan pada akhirnya diputuskan bahwa kami harus membuat gerakan ini melawan FIFA."

"Jika anda melakukan sesuatu, maka lakukanlah sebagai sebuah tim," jelas Guendogan.

Selain Ilkay Guendogan, ada juga pemain yang sebenarnya tak mau terlibat dalam aksi apapun itu.

Pemain tersebut adalah Antonio Rudiger yang merupakan jenderal lini belakang Timnas Jerman.

Antonio Rudiger juga sebenarnya hanya ingin fokus kepada pertandingan saja, namun ia harus mengikuti kesepakatan bersama yang sudah ditentukan.

Bek Jerman Antonio Ruediger berlari dengan bola selama pertandingan sepak bola Grup J kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022 Jerman v Liechtenstein, di Wolfsburg, Jerman utara, pada 11 November 2021. (Odd ANDERSEN / AFP)

Sebagai informasi, Guendogan dan Rudiger merupakan pemain yang sangat disayangkan ikut terlibat dalam aksi Timnas Jerman tersebut.

Hal itu dikarenakan kedua pemain ini adalah seorang yang beragama muslim.

Akan tetapi, kini Guendogan memastikan aksi-aksi tersebut sudah tak akan ada lagi.

Ia menegaskan bahwa politik sudah berakhir dan mereka akan fokus kepada pertandingan.

"Politik sudah berakhir, mulai sekarang hanya ada tentang sepak bola."

"Kami harus merayakan dan menikmatinya, itu adalah hal yang sangat penting," tutup Ilkay Guendogan. (M Hadi Fathoni/SuperBall)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini