oleh: Willy Kumurur
Penikmat Bola
TRIBUNNEWS.COM - Ada sesuatu yang sangat filosofis tentang sepak bola.
Sepakbola adalah tempat di mana orang merasa nyaman dan santai dalam berpendapat, serta nyaman dan santai dalam percakapan.
Filsuf Simon Critchley dalam bukunya What We Think About When We Think About Soccer, menulis bahwa sepakbola adalah “balet kelas pekerja.”
Bola adalah pertunjukan indah tentang bagaimana individu-individu yang sangat terlatih bekerja sama untuk upaya bersama memberi hasil yang luar biasa, tulis Prof. Tyler Malone, dalam kolomnya di harian Los Angeles Times.
Tarian “balet kelas pekerja” itu diperagakan oleh tim Argentina dan Australia dalam laga terakhir mereka di grup C dan D.
Tatkala Australia dihajar Prancis 4-1, kubu Australia tenggelam dalam muram.
Mimpi untuk bertahan lama di turnamen Piala Dunia di Qatar mulai pupus.
Namun mimpi itu kembali hidup, setelah Socceroos mengalahkan Tunisia 1-0.
Baca juga: Update Daftar Tim yang Lolos 16 Besar Piala Dunia 2022: Argentina Jumpa Australia
Taktik pelatih Graham Arnold dijalankan dengan baik oleh anak-anak asuhannya. Koran Daily Mail menulis: sungguh luar biasa betapa cepatnya sepak bola bisa berubah berdasarkan satu hasil.
Dengan harap-harap cemas, Australia memasuki gelanggang pada partai terakhir Grup D melawan Denmark.
Ternyata Australia menghempaskan Denmark sekaligus menyingkirkan tim kuat Skandinavia itu dari arena Piala Dunia 2022.
Kemenangan bersejarah Australia atas Denmark memicu perayaan di seantero negeri Kanguru saat tim kesayangan mereka melaju ke babak 16 besar.
The Guardian melaporkan betapa ribuan penggemar pada dinihari berkumpul di Melbourne's Federation Square untuk nonton bareng dan meledak dalam kegembiraan saat Matthew Leckie mencetak gol untuk membawa mereka memimpin setelah enam puluh menit.