"Tapi (bola) itu butuh dicas sebelum pertandingan!"
Joe Pompliano juga mengungkap bola Piala Dunia tersebut ternyata dilengkapi baterai kecil.
"Sensor itu disokong oleh baterai kecil, yang bisa bertahan enam jam penggunaan atau 18 hari ketika tidak digunakan," jelas Joe.
"SEnsor itu hanya memiliki berat 14 gram, dan sistem backend secara otomatis berganti (tanpa intervensi manusia) ketika bola baru digunakan," imbuhnya.
Dengan keberadaan teknologi tersebut, tak heran jika review VAR pada edisi kali ini tergolong minim kontroversi dan tampak lebih cepat.
Baca juga: Panggil Ilija Spasojevic ke Timnas Indonesia, Sikap Keras Shin Tae-yong Luluh oleh Keadaaan?
Bagaimanapun, insiden Jepang semalam ternyata tak menggunakan teknologi dalam menentukan bola di dalam atau diluar.
Dilansir dari The Athletic, teknologi garis gawang sejatinya hanya dipasang di garis gawang itu sendiri, sehingga dalam kasus semalam, pengambilan keputusan dilakukan dengan mata telanjang.
Namun FIFA sejauh ini tak merilis gambar penentu bola di dalam lapangan, sehingga publik hanya berdebat dengan gambar fotografer yang penuh multitafsir. (Najmul Ula/BolaNas)