Harapan tim Ginseng melanjutkan lagi kejutan sedikit terbuka setelah Brasil masih menunggu kondisi terakhir Neymar.
Pemain bintang ini ditarik keluar karena pergelangan kakinya terkilir dalam kemenangan 2-0 atas Serbia pada laga pembuka (24/11).
Sejak penyerang PSG ini absen, Selecao hanya mencetak satu gol dalam kemenangan 1-0 atas Swiss.
Di laga terakhir, mereka bahkan kalah 1-0 dari Kamerun, saat pelatih Tite mengganti sembilan pemain pilarnya karena sudah pasti lolos ke 16 besar.
Neymar menonton laga kontra Kamerun lalu, dengan duduk di belakang bangku cadangan di Stadion Lusail.
Sabtu kemarin, dia kembali berlatih dengan rekan satu tim. Hal itu meningkatkan harapan bahwa Ney akan berada di lapangan melawan Korea.
Hal itu makin mendesak dilakukan setelah Gabriel Jesus cedera, dan harus dipulangkan yang membuat opsi lini depan tim Samba semakin menyempit.
Potensi kembalinya Neymar langsung membangkitkan semangat tim.
"Dengan kembalinya dia, performa seluruh tim akan meningkat," kata Richarlison, pencetak kedua gol melawan Serbia.
"Saya harap dia kembali. Semua orang melihat betapa kami merindukannya dalam dua pertandingan terakhir. Saya pikir dia kembali akan membuat saya lebih baik," kata penyerang Tottenham Hotspur ini.
Korsel adalah tim dengan peringkat terendah kedua yang lolos ke babak sistem gugur.
Dan tim asuhan Paulo Bento ini memiliki pengalaman yang luar biasa baru-baru ini menghadapi lima kali juara dunia tersebut.
Kedua tim bertemu dalam uji coba di Seoul pada bulan Juni di mana Selecao menang 5-1 dengan Neymar mencetak dua penalti.
"Mereka adalah tim yang agresif dan kuat. Kami tidak boleh membuat kesalahan," kata Richarlison, yang juga mencetak gol dalam pertandingan persahabatan itu.
Brasil sangat ingin menemukan kembali ketajaman, yang membuat mereka mencetak 26 gol luar biasa dalam tujuh laga sebelum turnamen.