TRIBUNNEWS.COM- Spanyol belajar banyak dari kekalahan 2-1 dari Jepang yang nyaris menyingkirkan mereka di penyisihan grup Piala Dunia 2022.
Spanyol tim berjuluk La Furia Roja bertekad tak mengulangi kesalahan serupa saat melawan Maroko pada babak 16 besar di Stadion Education City, Ar-Rayyan, Qatar, Selasa (6/12) malam.
Di laga kontra Jepang, tim Matador Spanyol sempat memimpin 0-1 lewat gol Alvaro Morata.
Namun, dua gol cepat tim Samurai Biru yang berdurasi tiga menit, membuat Spanyol berada dalam bahaya.
Mereka sempat berada di peringkat tiga di grup E ketika Kosta Rika unggul 1-2 dari Jerman.
Untungnya, tim Panser bangkit, dan memukul balik 2-4, sehingga imbasnya Spanyol lolos sebagai runner-up grup, di bawah Jepang.
Baca juga: Jadwal Acara TV Selasa, 6 Desember 2022: Maroko vs Spanyol di SCTV, The Way Of The Dragon di Trans 7
Mereka sadar tidak boleh melakukan kesalahan yang sama melawan Maroko, kata Rodri Hernandez pada Minggu.
Gelandang bertahan Matador, Rodri Hernandez mengakui drama tiga menit kontra Jepang itu jadi pelajaran sangat berharga.
Skuat asuhan Luis Enrique ini terbuka matanya dengan kelemahan mereka sendiri.
"Beberapa hari yang lalu rasanya tidak banyak hal yang perlu diperbaiki. Tapi kini, setelah keruntuhan tiga menit, kami jadi tahu apa yang harus dirombak. Kami mendapat pukulan telak agar hal serupa tak terulang lagi," kata Rodri dalam konferensi pers.
Di klubnya, Manchester City, Rodry berposisi sebagai gelandang bertahan.
Namun, di timnas Spanyol, pemain berusia 26 tahun ini menyandang tugas sebagai bek sentral.
"Peran saya dalam tim sama dengan bek tengah manapun, untuk mengoper dari belakang, memberikan konsistensi dan soliditas pada tim. Setiap pemain memiliki peran yang jelas," ujar Rodri.
Kendati kalah dari Jepang, sang bek menyebutkan timnya bakal tetap menganut filosofi penguasaan bola sebanyak mungkin.