Pepesan Kosong Ala Luis Enrique: Spanyol Rasa Barca, Ngoper Doang Bikin Gol Kagak, Karma David De Gea?
TRIBUNNEWS.COM - Kejutan belum mereda di Piala Dunia 2022. Di babak 16 besar, tim unggulan berstatus favorit juara, Spanyol harus pulang kampung seusai ditekuk Maroko, di Stadion Education City, Selasa (6/12/2022).
Kegagalan Spanyol di Piala Dunia 2022 membuat sang pelatih, Luis Enrique jadi kambing hitam.
Sejumlah kebijakan yang dibuat Luis Enrique dianggap sebagai biang keladi melorotnya peforma Timnas Spanyol, mulai soal pemilihan pemain hingga pola permainan La Furia Roja yang dinilai cuma pepesan kosong.
Baca juga: Kronologi Diego Michiels Pukul Michael Krmencik di Laga Persija vs Borneo FC: Ludah Dibalas Ludah
Mimpi Buruk Adu Penalti
La Furia Roja tersingkir lewat adu penalti setelah kedua tim gagal mencetak satu pun gol selama 120 menit.
Di babak adu algojo, timnas Spanyol menjadi pesakitan karena tiga penalti mereka gagal, masing-masing dari Pablo Sarabia, Carlos Soler, dan Sergio Busquets.
Pada sisi lain, trio eksekutor timnas Maroko sukses menyarangkan bola ke gawang Unai Simon, yaitu Abdelhamid Sabiri, Hakim Ziyech, dan Achraf Hakimi.
Soal adu penalti, pepesan kosong Luis Enrique yang jadi sorotan adalah bagaimana sang pelatih sejatinya sudah memerintahkan skuad Spanyol untuk berlatih ribuan kali tendangan penalti.
Hasilnya, dari ketiga penendang, Spanyol tak mencetak satu gol pun saat adu penalti melawan Maroko di babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Soal adu penalti, Spanyol memang punya trauma buruk akan hal ini. La Furia Roja cenderung tersingkir jika harus menjalani laga dengan fase adu penalti.
Pada tiga edisi Piala Dunia sebelumnya, pada 1986, 2022, dan 2018, Spanyol selalu tersingkir dari turnamen saat menjalani babak adu penalti.
Tak ada negara lain di dunia selain Spanyol yang tersingkir lebih banyak saat menjalani babak adu penalti.
Ngoper Doang Bikin Gol Kagak