"Ini belum berakhir, ambisi kami adalah melaju ke final," kata mantan pemain internasional Maroko Aziz Bouderbala kepada AFP.
"Kami sedang menjalani momen bersejarah. Kami berada di antara empat tim terbaik di dunia tetapi ini luar biasa, ini soal perubahan mental."
Pelatih Maroko Walid Reragui, yang lahir di dekat Paris dan menghabiskan sebagian besar karier bermainnya di liga Prancis, yakin timnya kini telah menjadi favorit buat mereka yang netral.
"Kami telah menjadi tim yang membuat orang merasa positif di Piala Dunia ini," kata Reragui.
Prancis harus mewaspadai serangan balik cepat Maroko, dengan Hakim Ziyech di sayap bersama dengan Youssef En-Nesyri.
Keduanya siap mengeksploitasi kelemahan di lini belakang Deschamps.
Maroko siap untuk berlari dengan bola dan kemudian bergegas merebut bola membuat permainan bakal berenergi tinggi.
"Jelas kami tahu mereka menjalani Piala Dunia yang luar biasa dan telah mengalahkan beberapa negara besar, jadi ini adalah pertandingan yang akan kami anggap serius," kata bek kanan Prancis Jules Kounde.
"Mereka bukan lagi tim kejutan, mereka pantas berada di sini. Kami berharap dapat mempersulit mereka dan lolos," katanya.
Meski Maroko telah mengejutkan dunia, mereka tidak puas hanya sampai semifinal Piala Dunia.
"Jika kami senang hanya mencapai semifinal dan beberapa melihat itu sudah cukup, saya tidak setuju," kata Reragui dalam konferensi pers.
"Jika Anda mencapai semifinal dan Anda tidak lapar, maka ada masalah. Tim terbaik di turnamen, Brasil sudah tersingkir. Kami adalah tim yang ambisius dan kami lapar, tapi saya tidak tahu apakah itu akan cukup," tambahnya.
Maroko ingin mencetak lebih banyak sejarah.
"Kami ingin Afrika menjadi yang teratas di dunia, tetapi kami harus kuat untuk maju. Kami bukan favorit tetapi kami percaya diri - mungkin itu membuat saya marah, gila? Sedikit gila bisa bagus," tambahnya .
"Semua orang mungkin mengira kami lelah, mereka bilang sebelum pertandingan terakhir juga, Anda tidak boleh lelah di semifinal Piala Dunia. Ya, kami masih lapar," tambahnya. (Tribunnews/mba)