Mereka membutuhkan itu untuk mengalahkan juara bertahan dan melanjutkan dongeng mereka.
Setelah finis di puncak grup di atas Kroasia, Belgia dan Kanada, Maroko kemudian mengalahkan Spanyol dan Portugal yang lebih difavoritkan.
Prancis diprediksi akan tampil menyerang, namun Maroko juga menyiapkan strategi serangan balik.
Pertahanan Maroko hampir sempurna, mereka hanya kebobolan sekali - gol bunuh diri saat melawan Kanada dalam lima pertandingan sejauh ini.
"Kami sekarang menjadi tim yang disukai semua orang di Piala Dunia ini karena kami menunjukkan bahwa meski Anda tidak memiliki banyak bakat dan uang, Anda bisa sukses," kata pelatih Walid Reragui dikutip Reuters.
"Kami telah membuat orang-orang kami dan benua kami sangat bahagia dan bangga. Saat Anda menonton Rocky, Anda ingin mendukung Rocky Balboa dan saya pikir kami adalah Rocky di Piala Dunia ini. Saya pikir sekarang dunia bersama Maroko Insya Allah," katanya.
Pertahanan Maroko siap menghadapi ujian terberat, melawan pencetak gol terbanyak turnamen Kylian Mbappe (lima gol) dan Olivier Giroud (empat) plus Antoine Griezmann, yang tampil luar biasa dalam kemenangan atas Inggris.
Pertarungan menarik juga membayangi antara rekan setimnya di Paris St Germain Mbappe dan sahabat dekatnya Achraf Hakimi.
Kemampuan Maroko menggunakan sayap kanan untuk serangan balik, lewat kombinasi Hakimi dan Hakim Ziyech, akan terbatas jika terus sibuk menghentikan Mbappe.
"Selalu sampai pada beberapa detail di level ini," kata pelatih Prancis Didier Deschamps.
"Kualitas saja tidak cukup, tapi di skuat ini juga ada kekuatan mental, dan sedikit pengalaman."
Kebugaran, teknik, dan taktik, seperti biasa, hanya akan menjadi bagian dari cerita.
Maroko tahu bahwa mereka sudah dijamin akan disambut sebagai pahlawan ketika mereka pulang, terlepas dari apapun hasil di semifinal.
Prancis, sebaliknya, akan menganggapnya sebagai bencana jika mereka gagal menang di laga ini.