Piala Dunia Nan Politis
Piala Dunia 2022 yang melahirkan Argentina sebagai juara, sejak awal penyelenggaraanya memang berhias berbagai isu politis di luar sepakbola.
Qatar selaku tuan rumah, dihantam isu soal Hak Asasi Manusia (HAM) merujuk pada dugaan mereka memperlakukan buruh dan pekerja migran dalam persiapan turnamen akbar tersebut.
Selain itu, ada pula polemik soal LGBT di mana Qatar selaku tuan rumah melarang keras ekspresi bebas para pendukung pandangan tersebut di ajang Piala Dunia.
Sikap Qatar mendapat pertentangan sejumlah negara Eropa. Polemik ini bahkan berlanjut di lapangan hijau terkait penggunaan ban kapten dengan simbolisasi tertentu.
Isu terkait kemerdekaan dan kebebasan Palestina juga kencang berembus di Piala Dunia 2022.
Timnas Maroko dan para suporternya adalah yang paling lantang menyuarakan kemerdekaan Palestina.
Tak ada tindakan berarti dari FIFA terkait isu-isu politis tersebut.
Cek Fakta, Ronaldo Pamer Bendera Palestina?
Dikutip dari Banjarmasin Post, isu yang menyebut Ronaldo memberi dukungan terhadap Palestina ini dipicu oleh beredarnya gambar Ronaldo memegang tanda bertuliskan "Bersama dengan Palestina" dalam bahasa Spanyol.
Gambar ini dibagikan secara luas secara online. Nyatanya, foto ini merupakan rekayasa dan sebenarnya merupakan ekspresi dukungan Ronaldo bagi para korban gempa bumi di Spanyol pada tahun 2011.
Fakta lain adalah, Ronaldo tidak pernah membuat pernyataan publik tentang konflik Israel-Palestina.
Selain itu, sebuah cerita yang beredar luas kalau Ronaldo menyumbangkan 1,6 juta Dollar kepada Palestina setelah melelang Sepatu Emas ditolak pada tahun 2019 oleh perusahaan manajemen olahraga yang mewakili pemain sepak bola tersebut, juga adalah kabar palsu.
Karier Berlanjut ke Tanah Arab
Petualangan baru Cristiano Ronaldo di tanah Arab kini sudah mendekati awal.