Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding.
Ia menjelaskan bahwa semua partai pengusung memberikan kebebasan ruang kepada Jokowi untuk menentukan pilihan.
"Itu idenya dari Pak Jokowi sendiri. Kami (parpol pengusung) juga enggak mengusulkan siapa-siapa, karena kami fokus memberikan ruang yang full kepada Pak Jokowi untuk memilih," ujar Karding pada Rabu (5/9/2018).
Jokowi berpendapat, calon ketua TKN tidak harus memiliki latar belakang di bidang politik, karena tugasnya cenderung kepada manajemen dan harmonisasi kerja berbagai unsur dalam tim pemenangan.
Dinilai Selalu Sukses
Salah satu alasan Jokowi menjatuhkan pilihannya kepada sosok Bos Mahaka Group ini adalah catatan sukses yang dimiliki Erick dalam berbagai hal.
Ia dikenal sebagai sosok pengusaha, pemilik media, dan memiliki saham di beberapa bisnis olahraga.
Terakhir, suksesnya penyelenggaraan Asian Games secara keseluruhan, dianggap sebagai kesuksesan seorang Erick Thohir yang duduk sebagai ketua Inasgoc.
Hal ini disampaikan langsung oleh Jokowi di posko pemenangan, Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/9/2018).
“Setiap hal yang beliau pimpin itu selalu mendapatkan kesuksesan. Terakhir kita masih ingat beliau ketua Inasgoc di Asian Games 2018,” ujar Jokowi.
Dekat dengan Kalangan Milenial
Erick Thohir diasosiakan dekat dengan kaum milenial atau kaum muda masa kini. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua TKN, Arsul Sani.
Hal yang sama disampaikan oleh Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy dalam sebuah wawancara di televisi nasional.
“Ada urusan-urusan yang menjadi kecenderungan anak milenial hari ini, olahraga dan musik. Dan kita tahu, Pak Erick Thohir memiliki latar belakang yang lumayan dalam persoalan tersebut,” ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Terpilihnya Erick Thohir Jadi Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf"