TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diminta bijak dalam menyikapi sikap Gubernur Maluku Utara sekaligus politisi PKS Abdul Gani Kasuba yang bakal mendukung pasangan petahana Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Pasalnya, Mantan Wakil Sekjen PKS Mahfuz Sidik bilang partai yang dipimpin Mohamad Sohibul Iman itu menyatakan tidak mendukung Abdul Gani Kasuba dalam Pilkada Maluku Utara pada periode yang lalu.
Untuk itu Mahfuz Sidik menyarankan agar PKS terbuka saja kepada publik soal Abdul Ghanis Kasuba.
"Toh pada saat pilgub Malut yang lalu, PKS juga tidak mendukung Ghani sebagai cagub petahana," ujar anggota Komisi IV DPR ini kepada Tribunnews.com, Rabu (12/9/2018).
"Malah PKS mencalonkan adik Ghani, sehingga terjadi kontestasi kakak-adik di pilgub tersebut," jelasnya.
Jadi kalau Ghani mengambil sikap politik berbeda di pilpres, dia melihatnya tidak akan lepas dari pengalaman pilgub yang lalu.
"Jadi saran saya PKS bersikap terbuka saja. Jangan karena sikapnya, Ghani mendapat sanksi," tegasnya.
Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja akan mendapat tambahan dukungan dari Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba yang juga kader PKS.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, mengatakan tim kampanye telah mendapatkan informasi mengenai dukungan dari Abdul Gani Kasuba.
"Kami mendapatkan informasi bahwa, beliau pak Gubernur, Pak Gani Kasuba akan memberikan dukungan kepada Pak Jokowi," ujar Karding di kawasan Jakarta Pusat, Senin (10/9/2018).
Kubu Jokowi-Ma'ruf akan menyambut baik keputusan Abdul Gani.
Meski, merupakan kader dari PKS yang memberikan dukungan kepada Prabowo-Sandiaga.
"Seluruh Gubernur mendukung, ya ini satu awal yang baik. Ini satu potensi yang baik, ini satu kekuatan saya kira," tutur Karding.
Sebelumnya, diberitakan bahwa Abdul Gani menyatakan dukungan kepada Jokowi.