Nah, situasi itulah yang Said Salahudin lihat dimanfaatkan oleh kubu Jokowi untuk mendekati Yusril.
"Mereka sangat jeli dalam melihat peluang. Maka di situlah muncul titik singgungnya," jelas Said Salahudin.
"Mungkin saat itu Yusril berpikir buat apa membela orang atau kelompok yang justru tidak peduli atau bahkan meremehkan dirinya. Jadi lebih baik membela orang atau kelompok lain yang menunjukan sikap sebaliknya," papar Said Salahudin.
Jadi Said Salahudin mengira kubu Prabowo harus belajar betul dari kasus Yusril ini.
Tetapi pada sisi yang lain, menurut Said Salahudin, pilihan Yusril untuk membela pasangan Jokowi-Ma'ruf boleh jadi akan merugikan partai yang dipimpinnya.
"Hampir dapat dipastikan, mayoritas simpatisan PBB itu adalah pendukung militan Prabowo-Sandi," jelas Said Salahudin.(*)