Ditambah dengan reformasi puskesmas, layanan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK), upgrading Posyandu, dan ditunjang perbaikan infrastruktur jalan dan rumah sakit mendorong turunya Angka Kematian Ibu dan Anak secara konsisten.
Baca: Hansamu Yama Pranata Ditunjuk Jadi Kapten Timnas Indonesia Untuk Piala AFF 2018
Kedua, perbaikan akses pendidikan dasar untuk semua. Kartu Indonesia Pintar (KIP) saat ini telah dinikmati oleh 27,9 juta siswa.
Ini artinya pemerataan pendidikan mulai tercapai. KIP telah membantu menghindarkan anak-anak dari ancaman putus sekolah atau dikawinkan dalam usia muda.
Hadimya 10.210-unit Sekolah Ramah Anak di nusantara menunjukkan komitmen negara pada perlindungan anak di dunia pendidikan.
Ketiga, perbaikan pada ketimpangan ekonomi dan kemiskinan perempuan, termasuk kelompok disabilitas. Program Keluarga Harapan (Penyandang Disabilitas) 73.932 orang dan Program Asistensi Penyandang Disabilitas Berat 71.448 orang.
Tumbuhnya industri perempuan rumahan (3.057 industri rumahan), didorong karena kebij akan mempermudah izin usaha mikro yang tertuang dalam PerPres No. 98 tahun 2014 dan Permenko Dalam Negeri No. 83 tahun 2014.
Termasuk, kebijakan BBM satu harga dan pembangunan infrastruktur, sebuah wujud konkrit keadilan sosial bagi rakyat Indonesia, perempuan sangat berkepentingan.
Keempat, reformasi agraria mencapai 2.007.557,81 Ha untuk perhutanan sosial termasuk hutan tanaman rakyat, hutan adat, hutan kemasyarakatan, dan kemitraan hutan, kesemuanya memberikan kontribusi signiflkan pada pengembalian sumber-sumber kehidupan perempuan penj aga hutan.
Dari keempat isu penting tersebut, Perempuan Bravo 5 ingin menyakinkan bahwa capaian ini akan dipertahankan dan sejalan memperbaiki kekurangan-kekurangan pada perwujudan keadilan dan kesejahteraan perempuan Indonesia.