News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

''Sebenarnya Jokowi Sedang Gelitik Yang Disebelah Agar Kualitas Konten Kampanyenya Ditingkatkan''

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani saat ditemui di Gedung Nusantara I DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (28/3/2018). TRIBUNNEWS.COM/FITRI WULANDARI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani menjelaskan maksud pernyataan Presiden Jokowi soal politikus genderuwo.

Menurut Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PBB) ini, pernyataan presiden Jokowi tersebut ingin menggelitik kubu sebelah tidak hanya bisa berkampanye menakut-takuti.

"Pak Jokowi menyampaikan seperti itu karena ada yang gaya kampanyenya ada yang nakut-nakuti," ujar Arsul Sani kepada Tribunnews.com, Jumat (9/11/2018).

Menurut Arsul Sani, Jokowi ingin ada hijrah sikap saat tahun politik ini. Hijrah dari pesimisme ke optimisme.

"Coba gimana gak bikin takut kalau yang disuarakan Indoneisa akan hancur, punah, dikuasai asing, dan lainnya. Dan itu dilempar tanpa berbasis data-data kuantitatif," jelas Arsul Sani.

Melalui sindirannya ini, Arsul Sani berharap, kubu lawan bisa memperbaharui dan meningkatkan kualitas strategi kampanyenya.

"Sebenarnya Pak Jokowi sedang menggelitik yang disebelah agar kualitas konten kampanyenya ditingkatkan, dengan memberikan alternatif kebijakan, ide-ide baru, bukan hanya mencela, teriak bohong atau pencitraan," papar anggota DPR RI ini.

Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan di Kabupaten Tegal, Jumat (9/11/2018), sempat menyindir politikus yang doyan menyebar propaganda dan ketakutan kepada masyarakat di tahun politik ini.

Ia menyebutnya sebagai politikus gerenduwo (genderuwo).

"Ya politikus gerenduwo itu yang melakukan cara- cara berpolitik dengan propaganda. Menakut- nakuti dan menimbulkan kekhawatiran di masyarakat," kata Jokowi.

Dalam KBBI genderuwo merupakan hantu yang konon serupa manusia yang tinggi besar dan berbulu tebal.

Jokowi mengemukakan saat ini banyak politikus yang sering melontarkan pernyataan-pernyataan yang menakutkan dan menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Coba lihat politik dengan propaganda menakutkan. Membuat takut dan kekhawatiran. Setelah itu membuat sebuah ketidakpastian. Kemudian menjadi keragu raguan di masyarakat," ucapnya usai peresmian tol.

Menurutnya, cara berpolitik semacam itu bukanlah berpolitik yang beretika. Masyarakat digiring ke arah ketakutan sehingga terkesan kondisi Indonesia mencekam.

Baca: Kubu Jokowi: Semua Tahu Siapa Yang Mainkan Politik Genderuwo

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini