Karena dia tegaskan, publik akan menilai apa yang sudah dikerjakan oleh Jokowi dan apa yang masih menjadi gagasan Prabowo.
"Disini kedua paslon harus tampil menarik dengan adu gagasan dan ide sehingga materi debat tidak terlalu normatif namun bisa out of the box," paparnya.
Selain itu dia melihat, beberapa jawaban mengenai HAM masa lalu harus diantisipasi oleh Prabowo.
"Karena publik banyak mengenal Prabowo dalam kasus HAM 98," jelasnya.
Sementara Jokowi, imbuh diam perlu antisipasi jawaban penegakan hukum penyiraman air keras yang dialami penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
"Meskipun sejauh ini pemerintahan Jokowi berhasil mengungkap beberapa kasus hukum namun publik masih menyoroti kasus Novel," sebutnya.
Sebelumnya Komisioner KPU RI, Pramono Ubaid Tanthowi berharap setelah pelaksanaan debat pada tanggal 17 Januari diskusi di ruang publik semakin mengarah mendiskusikan program membangun negara selama lima tahun mendatang. (*)