"Karena Sragen disebut secara spesifik maka kami perlu menjelaskan apa yang dilakukan Pemkab Sragen, pemerintah provinsi dan juga pemerintah pusat," jelasnya.
Yuni tidak menampik pernyataan yang disampaikan Prabowo dalam pidato karena memang Sragen di bagian utara setiap tahun mengalami kekeringan.
"Tapi bukan berarti tidak ada upaya untuk menanggulangi. Upaya itu ada dan berkesinambungan sinergi antara pemerintah daerah sampai pemerintah pusat. Dan kebutuhan masyarakat tetap masih terpenuhi karena ada gotong royong, CSR, dan Sragen peduli," katanya.
Dirut PDAM Tirto Nagoro Sragen Supardi menambahkan, Tangen dan Jenar merupakan kecamatan yang tidak ada sumber air baku khususnya sumur dalam.
Pihaknya telah melakukan penelitian sehingga harus didatangkan air dari kecamatan lain.
"Kami memutuskan mengambil sumber air dari Kecamatan Sambungmacan. Tahun 2018 kemarin 25.000 perdetik rencana akan distribusikan ke Tangen dan Jenar," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Disebut Kekurangan Air Bersih dalam Pidato Prabowo, Bupati Sragen Angkat Bicara"
Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani