Di rentang 2009-2014, dirinya didapuk menjadi Ketua Umum Palang Merah Indonesia melalui Munas Palang Merah Indonesia XIX.
Era SBY dan Boediono selesai di 2014, dan kembali memanggil JK turut ketiga kalinya mengikuti pemilihan presiden.
Kali ini pasangannya adalah Mantan Wali kota Solo dan Mantan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
Ia menyanggupi menjadi cawapres Joko Widodo dan kemenangan diraih keduanya dengan pelabelan Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019.
Jokowi-JK berhasil meraih suara 70.997.833 (53,15 persen), lebih unggul dari pasangan nomor urut satu, Prabowo-Hatta, dengan 62.576.444 suara (46,85 persen).
Masa jabatan wapres JK terhitung sekitar 10 bulan lagi berakhir. Dirinya telah berkomitmen untuk tak maju lagi ke ranah politik.
Selain terbentur aturan undang-undang, dia berkeinginan terjun ke dunia sosial.
Dalam pemerintahan, putra kelahiran Bone, Sulawesi Selatan ini, juga diketahui pernah menjabat sebagai Menteri Kordinator Kesejahteraan Rakyat Indonesia (Menko Kesra) tahun 2001-2004.
Lalu juga, menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Perindustrian Indonesia tahun 1999-2000.
Berdasarkan pengalaman yang ia raih, nama Jusuf Kalla ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (Jokowi-Kiai Maruf).
JK disebut Ketua TKN Erick Thohir, sebagai sosok berpengalaman dan mampu menjadi mentor bagi pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 itu. (tribun network/rina)