News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Fadli Zon: Ada Informasi Sampah yang Masuk ke Jokowi

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon

 Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Fali Zon menyayangkan pernyataan Jokowi yang menyebut kubu Prabowo menggunakan teknik propaganda Rusia.

Menurut Fadli Zon apa yang dikatakan Jokowi itu Hoaks.

"Nah ini menurut saya hoaks ya," katanya di Pengadilan Tinggi Jakarta, Senin, (4/2/2019).

Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi itu mengatakan bahwa Jokowi mendapatkan informasi yang salah dari orang sekelilingnya terkait teknik propaganda Rusia.

Informasi yang salah tersebut akan berdampak pada hubungan diplomatik Indonesia-Rusia.

Baca: Satgas Yonif 328/Dgh Amankan 21 Kilogram Vanili Ilegal di Perbatasan Papua

"Jangan gegabah, jangan gerasak-gerusuk, mendapat masukan dari timnya itu garbage in garbage out, kalau masuknya sampah keluarnya sampah juga, menurut saya ini sampah yang masuk ke Pak Jokowi, enggak ada itu cara-cara Rusia atau apa itu, itu bahaya bisa nanti di protes karena yang bicara ini seorang calon presiden yang juga petahana, itu apa maksudnya," katanya.

Fadli yang juga menjabat Wakil Ketua DPR itu, mengatakan Prabowo-Sandi selama ini berdemokrasi secara terbuka.

Prabowo-Sandi tetap berkampanye meski tidak menapatkan sokongan dana pengusaha.

Baca: Polda Metro Jaya Terjunkan 5.263 Personel Amankan Perayaan Imlek

Sosialisasi visi-misi tepap dilakukan meski Prabowo-Sandi kurang mendapatkan dukungan pemberitaan dari media massa.

"Kita membiayai sendiri, kita kesulitan kok malah masyarakat akhirnya membiayai apa pekerjaan kampanye kita," katanya.

Sebelumnya dilansir dari Surya, Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) menyebut adanya tim sukses yang menggunakan gaya politik “propaganda Rusia”.

Hal ini dilakukan dengan membuat dan menyebar hoax.

Karena itu, pihaknya mengajak para alumni perguruan tinggi yang mendukungnya untuk memerangi hal tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini