TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KH Ma’ruf Amin tampil dengan prima menyampaikan visi, misi dan program yang ditawarkan dalam debat ketiga tentang ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, sosial-budaya.
KH Ma’ruf Amin menyampaikan visi dan misi dalam bidang-bidang tersebut secara komprehensif sesuai dengan fokus pemerintahan Jokowi lima tahun ke depan yaitu, mengembangkan SDM Indonesia yang sehat, cerdas, dan berakhlakul karimah.
Demikian disampaikan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Kyai Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily kepada Tribunnews.com, Senin (18/3/2019).
Sebaliknya, menurut politikus Golkar itu, Cawapres 02, Sandiaga Uno menyampaikan visi dan misinya seperti biasa, sangat normatif dengan ulasan yang berputar-putar pada isu itu-itu saja sehingga gagal mengelaborasi visi dan misinya.
"Dengan tampilan debat tersebut rakyat melihat bahwa boleh jadi Sandiaga Uno lebih muda namun KH Ma'ruf Amin jauh lebih visioner, program kongkret dan menjawab kebutuhan," ujar anggota DPR RI ini.
"Sandi boleh jadi lebih muda, tapi KH Ma’ruf Amin lebih visioner dengan menggunakan istilah generasi milineal, 10 years challenge," tambah Ace.
Baca: Sandiaga Mengaku Pernah Merasakan Jadi Pengangguran
Yang disampaikan KH Ma’ruf Amin sangat menguasai masalah hingga ke soal yang teknis.
"sementara Sandi —seperti biasanya— hanya mengambil kasus-kasus pribadi yang didramatisasi seakan-akan itu masalah besar. Padahal apa yang disampaikan Sandi telah dilakukan Pemerintahan Jokowi-JK," jelasnya.
Lebih lanjut kata dia, KH Ma’ruf Amin secara konsisten menawarkan program 3 kartu, Kartu Sembako Murah, Kartu KIP Kuliah dan Kartu Pra Kerja, sebagai bagian dari solusi yang ditawarkan.
Program-program tersebut dijelaskan secara cerdas dan elaboratif oleh Abah Kyai Ma’ruf dengan baik.
Sementara Sandi, imbuh dia,, menawarkan Program Ok OC secara nasional sambil tidak menjelaskan dimana letak keberhasilan program itu yang diterapkan di DKI Jakarta.
Soal ketenagakerjaan di luar dugaan, lebih jauh ia menjelaskan, memberikan element of surprise tertinggi bagi sosok ulama KH Ma'ruf Amin.
KH Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa pemahaman terhadap pentingnya peningkatan kualitas tenaga kerja yang dimulai dari pendidikan, pelatihan, kerjasama dan kolaborasi.
Pun pentingnya meluruskan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri dengan paradigma baru untuk mendahulukan kemaslahatan dan menolak kerusakan benar-benar menyentuh hati kara pekerja Indonesia baik di dalam maupun luar negeri.