Dan diperlukan pendekatan agama, agar mereka yang golput menggunakan suaranya.
"Di sistem kenegaraan kita, menggunakan suara itu hak, tp pendekatan keagamaan itu wajib. Mengangkat pemimpin itu hukumnya wajib, kalau tidak ikut berarti kita mengabaikan kewajiban," ujarnya.
"Karena kita ingin mempunyai pemimpin yang terbaik, maka wajib hukumnya memberikan suara, dari perspektif keagamaan. MUI juga sudah punya fatwa agar semua menyampaikan suaranya," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak santri, ulama dan kiai untuk terus menguatakan ideologi pancasila dan NKRI.
Ia menekankan bahwa NKRI harga mati dan sudah disepekati oleh para ulama dan para pendiri bangsa.
Negara ini dijelaskannya, terbentuk melalui kesepakatan-kesepakatan, misalnya Pancasila yang menjadi dasar negara.
"Pancasila itu adalah kesepakatan yang oleh semua golongan diterima. Pancasila adalaha titik temu, di antara seluruh elemen bangsa," tuturnya. (*)