Laporan Wartawan TribunSolo.com, Asep Abdullah Rowi
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Calon Presiden Prabowo Subianto berjanji akan meminta konsultasi ke kalangan tokoh agama untuk membentuk koalisi pemerintan bersih jika kelak dirinya dan Cawapres Sandiaga Uno terpilih dan menerima mandat dari rakyat Indonesia sebagai Presiden dan Wakil Presiden RP periode 2019-2014.
Janji itu dia sampaikan saat menggelar kampanye akbar terbuka yang dihadiri ribuan massa dari warga Solo, Jawa Tengah, dan sekitarnya di Stadion Sriwedari, Solo, Rabu (10/4/2019).
Prabowo pertama-tama mengungkapkan, pentingnya dukungan parpol dan pendukung untuk memenangkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 02.
"Kami bertekad dan bersumpah di hadapan Allah, kami akan membangun pemerintah yang bersih dari koruptor," ungkapnya saat kampanye akbar terakhir di Stadion Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo, Rabu (10/4/2019).
Dia menambahkan, parpol koalisi Adil Makmur sepakat memilih Prabowo-Sandi, tetapi untuk parpol bisa memilih PKS, PAN, Demokrat, Partai Berkarya, dan Partai Gerindra.
Baca: Sudah Resmi Tersangka, Romahurmuziy Malah Ajukan Gugatan Praperadilan ke KPK
"Maka saya akan menuntut dari semua partai koalisi, sahabat relawan bukan parpol," jelasnya.
"Saya akan meminta saran para kiai dan ulama hingga habaib, termasuk pemimpin buruh agar kita membentuk pemerintahan yang bersih," tegas Prabowo Subianto.
Bagi Prabowo, mereka yang akan mengisi pemerintahan Adil Makmur jika terpilih yakni putra dan putri terbaik, di antaranya yang lahir dari parpol pendukungnya.
"Saya minta partai, hai PKS kasih putramu yang terbaik, hai PAN kasih kader-kadermu terbaik, hai Demokrat kasih tokoh-tokoh dan kader terbaik," jelasnya.
Namun saat akan melanjutkan, puluhan ribu pendukungnya berteriak soal AHY. "Ya kira-kira salah satunya AHY, tetapi kalau Partai Gerindra pasti yang terbaik," terang dia.
Dia menambahkan, pilihan kader-kader dan tokoh-tokoh hingga putra-putri terbaik yang akan menempati kursi menteri, karena pekerjaan sangat berat di Indonesia.
"Pekerjaan kita sangat berat, kita tidak akan buka," tuturnya.
Respons AHY Sebelumnya