News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2019

Anggap Visi Misi Capres dan Caleg Beda dengan Realisasi, Mahfud MD Lebih Percaya pada Rekam Jejak

Editor: Fitriana Andriyani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Ketua Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD anggap visi misi peserta pemilu berbeda dengan realisasi.

Menurut Mahfud, jawaban SBY ketika itu sangat sesuai dengan realita di lapangan.

"Menarik jawaban Pak SBY, dia bilang 'sudahlah sekarang sudah beda dengan zaman orba. Kalau dulu presiden berdeham saja seluruh rakyat berdeham.Sekarang enggak bisa. Saya mau itu, DPR enggak setuju. Saya setuju, DPR setuju, LSM yang enggak setuju'," kata Mahfud.

Baca: Mahfud MD: Saya Sejak Dulu Tidak Percaya Visi Misi Kandidat Presiden Maupun DPR

Itu menjadi salah satu bentuk pentingnya posisi anggota DPR dalam kehidupan bernegara.

Dia juga bercerita pengalamannya ketika masih menjabat sebagai ketua MK. Kata dia, ketika itu banyak anggota DPR yang menjual undang-undang.

Saat menyusun undang-undang, mereka menjual pasal demi pasal kepada pihak yang menguntungkan.

"Mereka pura-pura bertengkar kalau sidang, malamnya mereka bertemu bandarnya di hotel. Lalu disepakati besok ini ya isinya," ujar dia.

Menurut Mahfud, pengalamannya itu menunjukan pentingnya memilih anggota DPR yang berintegritas.

Oleh karena itu dia berharap masyarakat juga bisa serius dalam menentuk pilihan caleg nanti.

Ini salah satu konsekuensi dari sistem demokrasi yang ada di Indonesia.

Baca: Live Streaming tvONE, ILC Jelang Pilpres 2019, Ada Jusuf Kalla, BJ Habibie, Mahfud MD hingga Aa Gym

"Ya sudah itu kan kerjaan kita sendiri membangun demokrasi. Oleh sebab itu makanya jangan nanggung, kalau kita mau pilih DPR, itu lihat rekam jejaknya," kata dia.

Pengamat politik dari Explosit Strategic Arif Susanto menilai, persaingan politik dalam Pemilu Serentak 2019 telah menimbulkan polarisasi yang kuat.

Masing-masing kubu mengarah pada relasi tidak sehat antar-pendukung dan bahkan relasi cenderung predatorik antar-caleg.

"Akibat polarisasi itu, muncul pengungkapan skandal para caleg yang lebih dimaksudkan untuk menjatuhkan lawan ketimbang untuk memberi informasi lebih utuh tentang caleg kepada calon pemilih," kata Arif Susanto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/4/2019).

Oleh karena itu, Arif mengimbau pemilih agar lebih cerdas dalam memilih caleg pada Pemilu 2019. Dia meminta masyarakat untuk mencari tahu rekam jejak seorang caleg.

Baca: 6 Situs yang Sediakan Informasi dan Rekam Jejak Caleg di Pemilu 2019, Telusuri Sebelum Memilih

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini