News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Kisah di Balik 'Taruhan' 1 Ha Tanah, Hendrik Pendukung Capres 01 dan Pamannya Pendukung Capres 02

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hendrik dan pamannya Abdul Aziz C, dua warga Sidrap dan Wajo, tenggara Sulawesi Selatan dihebohkan taruhan 1 hektar lahan, bagi pemenang Pilpres, Rabu (17/4/2019).

TRIBUNNEWS.COM, SIDRAP - Hari kedua masa tenang Pemilu dan Pilpres 2019, Senin (15/4/2019), warga Sidrap dan Wajo, tenggara Sulawesi Selatan dihebohkan taruhan 1 hektar lahan, bagi pemenang Pilpres, Rabu (17/4/2019) besok.

Foto yang beredar terlihat dua lelaki berjabat tangan. Keduanya mengaku mewakili calon presiden unggulan berbeda.

Si pendukung Jokowi-Ma'ruf capres 01, bernama Hendrik Arhadi.

Sedangkan lawannya, Muhammad Aziz C mengaku pendukung Capres 02, Prabowo-Sandiaga.

Hal yang membuat heboh adalah inset gambar kuitansi perjanjian yang diteken di kertas bermaterai Rp 6.000.

Betulkah perjanjian itu? atau hanya cari sensasi di Minggu "Tegang" Pilpres?

Baca: Dari Diskon Sampai Pesta Demokrasi Dalam Laut, Ini 3 Hal Seru Yang Bakal Hadir di Pemilu

Tribun pun coba mengkonfirmasi kabar viral ini di media sosial ini.

"Perjanjiannya betul Pak, tapi tanahnya itu adalah lapangan desa yang sudah 10 tahun tidak diperhatikan sama pemerintah," kata Hendrik, warga Desa Empagae, Kecamatan EmpagaE, sekitar 18 km sebelah timur Pangkajene, ibu kota Kabupaten Sidrap.

Hendrik adalah wirausaha pertanian. Usianya 30 tahun, sudah menikah dengan dua anak yang masih di bangku TK.

Hendrik dan pamannya Abdul Aziz C, dua warga Sidrap dan Wajo, tenggara Sulawesi Selatan dihebohkan taruhan 1 hektar lahan, bagi pemenang Pilpres, Rabu (17/4/2019). (Facebook)

Hendrik terdaftar sebagai pemilih di TPS 03, Kelurahan Empagae, Sidrap.

Sedangkan, pamannya di TPS 02 Desa yang sama.

Lawan tanding "taruhan" Hendrik adalah pamannya sendiri, Abdul Aziz C.

Si paman berusia 39 tahun dan memiliki 4 anak, yang tertua sudah di tahun akhir sekolah dasar.

Seperti keponakan, sang paman juga petani sawah tadah hujan dan irigasi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini