News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Hitung Cepat Litbang Kompas Libatkan 2.387 Tenaga Di Lapangan dan 210 Orang Di Pusat Data

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lilik Oetama, Chief Executive Officer (CEO) Grup Kompas Gramedia (KG), memantau pusat data hitung cepat Litbang Kompas.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lantai tiga gedung lama Kompas Cetak disulap menjadi pusat Hitung Cepat Litbang Kompas, Rabu (17/4/2019).

Sejak pagi, ratusan tenaga dan peneliti mengenakan seragam kaos hitam mengisi hampir seluruh kursi kerja yang biasanya menjadi tempat kerja wartawan.

Memasuki siang hari, terlihat hiruk pikuk kerja tenaga lepas interviewer atau relawan pewawancara.

Handphone terlihat di genggaman mereka sembari terdengar suara komunikasi, mengenalkan diri dan permintaan waktu untuk disurvei.

"Nah kalau untuk di dalam pusat data ini, ada 210 tenaga--confirmator (penerima data interviewer, dan mengonfirmasi kebenaran dengan memeriksa keberadaan interviewer, apakah dia ada di TPS atau tidak dan memeriksa data interviewer," ujar Kepala Pusat Data Hitung Cepat Litbang Kompas, Gianie saat ditemui di pusat data Hitung Cepat Litbang Kompas, Palmerah, Jakarta, Rabu (17/4/2019).

"Di atas lagi ada verifikator untuk pemeriksa exit poll, yang sudah kita lakukan tadi pagi. Nah yang bekerja srkarang adalah confirmator dan validator. Validator ini bertugas memeriksa data yang diterima confirmator," jelasnya.

Dalam hitung cepat kali ini, Litbang Kompas mengambil sampel semua pemilih dari 2.000 TPS terpilih yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pengambilan 2.000 sampel dilakukan dengan pertimbangan target toleransi kesalahan (margin of error), kemampuan sumber daya yang ada, dan biaya.

"Dari segi personel, kami siapkan tenaga lapangan 2.000 TPS tersebut. Artinya, tenaga lapangan saja sudah 2.000, plus koordinator untuk mengelola interviewer, disebut koordinator lapangan. Mereka mengawasi 5-7 interviewer. Di atas korlap, ada lagi, koordinator daerah. Total untuk 2000 TPS lapangan adalah 2.387 orang. Itu semua dari jaringan yang kami miliki," jelasnya.

Metode penentuan TPS sampel dengan menggunakan teknik penarikan sampel secara acak sistematis berdasarkan jumlah data dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) dalam negeri.

Baca: KPU Gunakan Situng untuk Publikasi Hasil Hitung Suara

Total DPT dari 2.000 TPS sampel Kompas pada hitung cepat kali ini adalah 488.826 pemilih. Dengan tingkat kepercayaan 99 persen dari total maksimal pemilih adalah 185.732.093, maka simpangan kesalahan diperkirakan akan kurang dari 1 persen.

"Margin of error kami diharapkan dibawah 1 persen. Secara umum 2000 TPS yang kami ambil berdasarkan DPT terakhir yang dikeluarkan KPU. DPT kam 180 juta sekian, ketemu intervalnya, nah DPT terpilih ini dilihat, dia di TPS mana. Jadi kami DPT dulu, baru mencari dia di TPS mana. Dari sana ketemu 2.000 TPS itu," paparnya.

Untuk menghasilkan data yang lebih valid dan akurat, sejak dari proses penentuan sampel sampai validasi data di lapangan dilakukan dengan pengawasan berlapis.

TPS sampel yang sudah ditentukan diperiksa kembali dengan data daftar pemilih terdaftar yang dikeluarkan KPU RI. Sehingga semua TPS sampel tervalidasi dan benar sesuai dengan daftar pemilihnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini