Philips menerangkan, numerator ditugaskan melakukan foto C1 Plano untuk kemudian dikirim ke server pusat.
“Kita ada sistem server, kemudian tinggal kita tabulasi sampel-sampel yang masuk,” paparnya.
Philips J Vermonte menyebut hasil quick count setiap lembaga tidak akan sama, itu karena adanya margin of error paling tidak satu persen.
“Yang jelas hasil penghitungan quick count biasanya tidak deviasi jauh dengan hasil penghitungan manual (rekapitulasi) KPU),” kata Philips.
Persepi menambahkan hasil quick count atau exit poll bukan final.
Bagaimanapun referensinya tetap Komisi Pemilihan Umum.
Asep Saifudin selaku Penanggung Jawab Survei Indobarometer bertutur hasil dari quick count dan exit poll tidak akan berbanding lurus dengan penghitungan KPU.
“Tidak bisa apple to apple sebab jenis datanya beda. Kalau survei bisa dilakukan dua tahun sebelum pemilu. Sedangkan quick count dan exit poll itu dilakukan pas pemilunya selesai,” imbuh Asep.
Real Count
Real count KPU dalam Pilpres 2019 ini ditayangkan di laman resmi KPU, pemilu2019.kpu.go.id dan diupdate pukul 17.45, Sabtu (20/4/2019).
Hingga berita ini ditulis, data TPS yang masuk sebanyak 40.829 TPS dari 813.350 TPS atau sebesar 5,01986 persen.
Berdasarkan data yang sudah masuk, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin unggul sementara dengan perolehan 54,90 persen atau sejumlah 4.292.323 suara.
Baca: Capres Deklarasikan Kemenangan Pilpres Melanggar UU? Ini Jawaban Mahfud MD
Sedangkan pasangan nomor o2, Prabowo-Sandiaga memperoleh 45,10 persen atau sejumlah 3.526.024 suara.
Mengacu pada data sementara itu, Jokowi-Maruf unggul signifikan di sejumlah wilayah seperti Kepualuan Bangka Belitung, Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTT, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Maluku, Papua, Papua Barat dan Pemilu di luar negeri.