TRIBUNNEWSC.COM, JAKARTA - Pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2019 yang berjalan aman dan damai mendapatkan respons positif dari para pelaku pasar.
Sehari pasca Pemilu, Kamis (18/4/2019), pasar euforia.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) melesat hingga level 6.568 pada awal perdagangan.
Meski, euforia ini juga dimanfaatkan para pelaku pasar untuk melakukan aksi ambil untung (profit taking).
Selain itu, nilai tukar rupiah juga menguat sehari pasca Pemilu. Bahkan Mata Uang Garuda itu nyaris keluar meninggalkan Rp 14.000 per dollar AS.
Baca: Isu Salah Input Data KPU Meningkat 500 Suara per TPS, Mahfud MD Beri Tanggapan
Pada pembukaan Kamis (18/4/2019), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sempat menyentuh level Rp 13.995 per dollar AS.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, salah satu aktor naiknya IHSG dan nilai tukar rupiah karena adanya " Jokowi Effect".
"Saham keranjang Pak Jokowi menguat merespon hasil quick count," ujar Hans kepada Kompas.com, Kamis (18/4/2019).
Berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga survei, Jokowi-Ma'ruf Amin memang unggul dari Prabowo-Sandiaga Uno.
Ia memprediksi, penguatan IHSG dan rupiah akan berlangsung dalam beberapa hari sehingga seminggu, namun hal ini juga tergantung aliran dana asing yang masuk.
Sementara itu, Mengutip Kontan.co.id, Minggu (21/4/2019), analis Senior Anugerah Sekuritas Indonesia Bertoni Rio mengatakan, ada beberapa saham dari berbagai sektor yang bisa dilepas untuk mendatangkan keuntungan pasca Pemilu.
Sektor tersebut yakni perbankan, konstruksi dan infrastruktur.
Sektor-sektor yang bisa dibilang terdampak secara langsung pasca hasil hitung cepat menunjukkan keunggulan pasangan Joko Widodo-Maaruf Amin.
Semringah Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang menunjukan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dari Prabowo-Sandiaga Uno memang disambut baik oleh para pengusaha.