"Kami mendengar cerita bahwa ada anggota penyelenggara pemilu yang harus dirujuk ke rumah sakit," katanya.
"Hal ini yang sangat memprihatinkan kami. Bahwa, secara fundamental ini proses sangat mengakibatkan banyak sekali petugas kelelahan," katanya.
Apalagi, dengan jumlah petugas yang meninggal dunia telah mencapai ratusan jiwa.
"Jadi, ini yang tentunya merupakan keluhan yang perlu kita perhatikan secara mendalam," kata Cawapres pendamping Prabowo Subianto ini.
Selain menyoroti banyaknya korban yang meninggal dunia, ia juga menyoroti sejumlah perhitungan suara yang terpaksa diulang di Surabaya.
"Saya juga ingin memastikan proses disini dapat berjalan jujur dan adil," katanya.
Pada kunjungan tersebut, Sandi didampingi Ketua DPD Gerindra Jatim yang juga Ketua Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandi di Jatim, Soepriyatno.
Baca: 9 Caleg Artis Diprediksi Gagal Lolos Jadi Anggota DPR, Siapa Saja Mereka?
"Pak Pri (Soepriyatno) sempat mengingatkan bahwa banyak temuan masalah di sini," katanya.
"Sehingga, apakah proses ini sudah jujur, adil, dan bermartabat? ini yang kami harapkan. Semua pengaduan ditampung oleh BPP dan akan disalurkan agar segera ditindaklanjuti," urainya.
Pihaknya juga menyoroti perhitungan suara ulang di Surabaya.
"Salah satu rekomendasi dari Bawaslu menyatakan bahwa ada perhitungan ulang di beberapa TPS di Surabaya. Padahal, kita tahu bahwa Surabaya adalah Kota Nomor dua terbesar di Indonesia. Di bidang ekonomi juga nomor dua, sehingga menjadi barometer," katanya.
Tak hanya itu, pihaknya juga menyebut adanya indikasi ketidaknetralan aparat pelaksana pemilu hingga pemerintah.
"Penegak hukum dan penyelenggara pemilu yang semestinya bergerak seadil-adilnya, justru sudah mendapatkan banyak sekali indikasi yang harus ditindaklanjuti. Sehingga, fokus kami sekarang di sana," katanya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan relawan di daerah.
Baca: ICW Sebut SIPP Pengadilan Tinggi dan MA Masih Terbatas bagi Kalangan Internal