Andre Rosiade, Wasekjen Partai Gerindra, mengaku tidak tahu tentang sosok 'setan gundul' yang dimaksud Andi Arief.
"Terus terang kami tidak tahu siapa setan gundul yang dimaksud oleh Bang Andi Arief. Makanya saya sudah menelepon Bang Andie Arief kemarin, waktu beliau melakukan cuitan saya telepon langsung. Saya sampaikan ke yang bersangkutan bahwa, 'Abang daripada sibuk berkomentar di media sosial ataupun media mainstream, lebih baik berkoordinasi langsung di forum internal BPN," ujar Andre.
Selain itu, Andre mengungkapkan bahwa ia juga telah menyampaikan pesan kepada para rekan Demokrat untuk terus memantau hasil real count, sehingga tidak terjadi miskomunikasi.
3. Ferdinand Hutahaen (Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat)
Tim Narasi TV juga menemui Fungsionaris Partai Demokrat terkait cuitan Andi Arief.
Ferdinand Hutahaen, Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat turut berkomentar mengenai hal ini.
Ia juga merasa heran dengan klaim kemenangan 62 persen yang dilontarkan oleh Prabowo Subianto.
Ferdinand mempertanyakan dari mana dan dari siapa basis klaim atas tiga ratus dua puluh ribu C1.
Selain itu, ia juga mempertanyakan apakah klaim tersebut akurat untuk dipertanggungjawabkan.
Menurut Ferdinand, mendapatkan tiga ratus dua puluh ribu C1 dalam waktu empat jam hampir mustahil untuk bisa dilakukan.
Hal tersebut menimbang dari perhitungan suara yang baru berjalan sekitar empat jam atau dimulai pukul 14.00 WIB, Rabu (17/4/2019).
Namun, data kemenangan sebesar 62 persen tersebut diduga sudah ada sejak pukul 18.00 WIB, Rabu (17/4/2019).
"Jadi, kalau empat jam, agak tidak masuk akal bagi saya. Agak tidak logis bagi saya bisa terkumpul tiga ratus dua puluh ribu lembar C1 dan dikonversi menjadi angka, karena harus dipindahkan angka dari lembar C1 ke hitungan manual," kata Ferdinand.
Ferdinand mengaku sempat terjadi perdebatan antara dia dan beberapa pihak mengenai data kemenangan 62 persen itu, baik pihak partai maupun nonpartai.