Hal itu memicu aksi massa semakin melempari kepolisian.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan mengingatkan anggotanya untuk tidak menembakan gas air mata.
Selain itu, Harry meminta massa aksi 22 Mei terpancing oleh provokasi.
"Hati hati pihak-pihak yang menjadi provokator, jangan mau terpancing saudara-saudaraku," seru Harry melalui mobil pengeras kepolisian.
Ia juga miminta massa aksi tak terpancing dan melemparkan batu serta menyalakan petasan ke arah petugas.
"Tolong bantu kami, aksi ini aksi damai," ucap Harry.
Namun, hal itu tak dindahkan oleh massa aksi. Massa justru membakar benda yang berada disekitar jalan MH Thamrin.
Baca: Kobaran Api Muncul, Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Arah Massa
Sementara, salah satu juru kamera tv terlihat luka pada bagian kepala akibat lemparan batu massa aksi.
Hingga pukul 18.50 WIB, massa aksi masih bertahan dan menyerukan agar tak terprovokasi.
Muncul Kobaran Api
Kericuhan kembali memanas di sekitaran Gedung Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Polisi terpaksa melepaskan gas air mata yang membumbung ke udara.
Baca: Suasana Memanas di Sekitar Bawaslu, Seorang Fotografer Terluka Kena Lemparan Batu
Pantauan Tribunnews.com pada Rabu (22/5) malam sekira pukul 18.30 WIB, situasi yang tadinya cukup tenang tiba-tiba pecah.
Polisi menembakkan gas air mata ke udara untuk menghalau sekelompok massa yang rusuh.