Inilah fakta terbaru dari kerusuhan aksi 22 Mei. Polisi amankan ambulans berlogo parpol yang membawa batu hingga Sandiaga enggan berkomentar.
TRIBUNNEWS.COM - Kerusuhan terjadi pascaaksi unjuk rasa yang berlangsung di depan kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, sejak Selasa (21/5/2019) malam hingga Rabu (22/5/2019).
Sejauh ini, polisi sudah menangkap 69 provokator terkait kerusuhan dalam aksi 22 Mei ini.
Tak hanya itu, polisi juga mengamankan mobil ambulans yang membawa batu di sekitar lokasi kerusuhan.
Lantas, apa kata Sandiaga Uno terkait aksi 22 Mei yang ternyata berakhir ricuh?
Berikut beberapa fakta terbaru seputar kerusuhan aksi 22 Mei yang dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Sebanyak 69 provokator diamankan
Polisi berhasil mengamankan 69 orang yang diduga provokator dalam kerumunan massa di kawasan Tanah Abang, Jakarta sejak Selasa (21/5/2019) hingga Rabu (22/5/2019).
Hal tersebut disampaikan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal dalam konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu.
Menurut Iqbal, mayoritas mereka datang dari luar Jakarta.
"Dari hasil pemeriksaan sementara bahwa mayoritas massa dari Banten, Jabar, dan Jateng, dan ada bukti-bukti, ada 1 ambulans penuh dengan batu," katanya
Dari 69 provokator itu, sebanyak 58 orang ditangkap setelah polisi berusaha memukul mundur massa pendemo di depan kantor Bawaslu.
Pukul mundur dilakukan kepolisian setelah negosiasi yang dilakukan beberapa kali gagal karena massa menolak membubarkan diri.
Padahal, polisi sudah membebaskan beberapa orang yang sempat ditahan karena dianggap melakukan provokasi.