Dengan raut seperti menegaskan, Andri berkata dirinya berusaha melarikan diri.
Namun, pelariannya tak membuahkan hasil lantaran akhirnya tertangkap oleh Brimob di lapangan parkir.
"Waktu itu memang kebetulan kita istirahat, dan sempat tertidur malamnya, dan bangun pagi dan ternyata kami tertangkap," kata dia.
"Saya sempat mau melarikan diri ke belakang, dan ternyata di belakangnya itu sudah ada Brimob banyak."
"Saya kembali lagi dan sampai akhirnya saya ditangkap di lapangan parkir lagi," tukas Andri, kemudian digiring polisi meninggalkan lokasi.
2. Sakit hati
Andri Bibir, pria yang ditangkap karena menyuplai batu untuk perusuh, mengaku sakit hati kepada pihak kepolisian.
Dirinya mengaku awalnya hanya ikut-ikutan dalam aksi yang digelar pada 22 Mei tersebut.
Namun dirinya tergerak membantu para perusuh setelah terkena gas air mata.
"Awalnya saya ikut-ikutan dan di situ saya kena gas air mata, saya sakit hati dan saya membantu supaya pendemo semakin lebih mudah untuk mendapatkan batu," ujar Andri Bibir di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/5/2019) dini hari.
Akibat dari perbuatannya tersebut, Andri Bibir menjadi buruan pihak kepolisian.
Dirinya dikejar hingga ke dekat Masjid Al-Huda, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Saat itu saya memang mau melarikan diri, tapi di belakang ada Brimob dan saya kembali lagi ke lapangan itu. Dan ternyata saat itu saya ditangkap," tutur Andri Bibir.
"Untuk teman, rekan atau keluarga yang melihat video itu, itu saya dan saya belum meninggal," tambah Andri Bibir.