Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana pertemuan Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dengan nomor urut 02 Prabowo Subianto merupakan kabar baik bagi bangsa Indonesia.
Pendiri lembaga Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang mengatakan bila Jokowi dan Prabowo merupakan tokoh dan pemimpin yang baru saja bersaing dalam kompetisi politik Pilpres 2019.
Buntut pertarungan tersebut, suhu politik tanah air menjadi panas.
Baca: Wiranto: Banyak Masukan yang Disampaikan Purnawirawan TNI kepada Presiden
Bahkan berbuntut terjadinya bentrokan massa dengan aparat dan menimbulkan korban jiwa.
"Jika keduanya bersepakat untuk bertemu, akan sangat membantu menyejukan suasana politik yang lagi tegang ini," ujar Sebastian Salang kepada Tribunnews.com, Jumat (31/5/2019).
Para pendukung masing-masing Capres juga diharapkan bisa menyatu kembali sebagai satu saudara sebangsa.
Selain itu, pengikutnya pun akan bisa menahan diri karena melihat para pimpinannya bertemu dan berangkulan.
Baca: Sofyan Basir Dikabarkan Cabut Gugatan Praperadilan, Begini Respons KPK
Soal proses gugatan sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK) yang sedang berjalan menurut dia, itu tidak akan terganggu.
Hakim MK juga tidak akan terpengaruh dengan pertemuan tersebut.
"Sebab lembaga tersebut independen dan tidak dapat diintervensi siapapun," jelas Sebastian Salang.
Justru menurut dia, pertemuan itu bisa memberi pesan positif bahwa siapapun dan apapun keputusan MK akan dapat diterima dua belah pihak dan para pendukungnya.
Baca: Pro Kontra Referendum Aceh, Wiranto Tak Memberi Ruang Tumbuhnya Gagasan Tersebut
Dengan demikian apa yang terjadi pada 21-22 Mei lalu, tidak akan terjadi lagi pasca-putusan MK.
"Hal ini sangat baik bagi negeri ini, dan bagi yang terpilih silahkan membangun bangsa sebaik baiknya sambil terus merajut kebersamaan tanpa memilah dan memilih beradasarkan perbedaan apapun," jelasnya.