Data hasil real count di Situng KPU memang tak pernah 100 persen dari pemilu ke pemilu. Ini alasannya.
TRIBUNNEWS.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan hasil Pilpres 2019 pada Selasa (21/5/2019).
Pasangan calon nomor 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul atas rival mereka, paslon nomor 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Jokowi-Ma'ruf meraih total 85.036.828 suara atau 55,50 persen.
Sementara Prabowo-Sandiaga meraih total 68.442.493 suara atau 44,50 persen dari jumlah suara sah sebesar 154.257.601 auara.
Walau hasil Pilpres 2019 sudah diumumkan, data penghitungan suara dalam Sistem Informasi Penghitungan (Situng) milik KPU belum mencapai angka 100 persen.
Menurut Ketua KPU, Arief Budiman, bukan kali ini saja perhitungan suara Situng tak bisa mencapai angka sempurna.
Dari Pemilu ke Pemilu, Situng belum bisa menyentuh 100 persen.
Baca: Rekap Manual Rampung Tapi Situng Belum, Ini Penjelasan Ketua KPU RI
Baca: Bersama Tim Hukum dan Jajaran Daerah, Hari Ini KPU Mulai Formulasi Jawaban Sengketa di MK
"Memang Situng kita dari Pemilu ke Pemilu belum bisa mencapai 100 persen," kata Arief di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2019).
Arief menyebut, penghitungan Situng belum mencapai 100 persen lantaran Pemilu kali ini dilakukan secara serentak meliputi Pilpres dan Pileg 2019.
Sehingga, data yang harus diinput pun tidak sedikit.
Menegaskan pernyataan Arief, Komisioner KPU Ilham Saputra menyebut, Situng Pilpres 2014 pun tak bisa mencapai 100 persen.
Namun demikian, KPU berupaya untuk melakukan penghitungan secara maksimal.
"Ya memang begitu, pengalaman 2014 pun begitu (tidak 100 persen)."