Max Sopacua mengaku langkah tersebut harus diambil lantaran pihaknya prihatin dengan anjloknya perolehan suara Demokrat dalam Pemilu Legislatif 2019.
Ia merinci dari 10,9 persen pada tahun 2014 lalu menjadi 7.7 persen pada tahun 2019.
Atas hal tersebut menurutnya Partai Demokrat perlu melakukan evaluasi mendalam.
"Terkait kondisi ini diperlukan adanya introspeksi dan evaluasi menyeluruh untuk kemudian bersama seluruh potensi dan kader guna membangkitkan semangat dan mengembalikan marwah serta kejayaan Partai Demokrat," jelasnya.
Ia turut menyinggung soal orang-orang yang berada di sekitar lingkaran SBY yang kerap menimbulkan kontroversi.
Padahal di matanya sikap tersebut bukan representasi Partai Demokrat.
Baca: Lebih Dari 600.000 Orang Tanda Tangani Petisi Agar B.I (Hanbin) Tetap Bergabung dengan iKON
Baca: Korban Pembunuhan Pria yang Gadaikan Istri, Ternyata Masih Terhitung Kerabat
Baca: Wanita Berinisial A, Mantan Trainee YG Entertainment DidUga Terlibat Skandal Narkotika B.I eks iKON
Orang-orang tersebut di antaranya Rachland Nashidik, Ferdinand Hutahaean, dan Andi Arief.
"Mereka kerap melontarkan pernyataan yang tidak sesuai dengan marwah karakter dan jati diri Partai Demokrat sehingga melahirkan inkonsistensi dan kegaduhan membenturkan Partai Demokrat dengan partai tokoh dan komunitas lainnya khususnya terhadap ulama dan umat yang berdampak adanya antipati dan kontra produktif terhadap Partai Demokrat," jelas Max Sopacua.
Lebih lanjut, Max Sopacua menyebut dalam waktu dekat pihaknya akan segera menyiapkan dan melaksanakan Silaturahmi Nasional untuk memanggil dan mengundang para kader dan keluarga besar Partai Demokrat yang pernah bersama dan berjuang mendirikan partai Demokrat.
Targetnya agar partainya segera menggelar Kongres Luar Biasa yang sejatinya baru 2020 digelar untuk memilih ketua umum baru.
Saat ditanya Siapa yang berpeluang untuk mengisi komposisi ketua umum Demokrat selanjutnya Max Sopacua menyebut nama putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menurutnya, SBY sebagai ketua umum saat ini bisa saja menunjuk putra sulungnya tersebut.
Namun, hal tersebut tetap harus disetujui mayoritas peserta KLB nantinya.
"Kongres KLB tidak susah-susah SBY tinggal minta AHY untuk memimpin partai itu ini," katanya.